Benarkah Manusia Semakin Bodoh?

PinkKorset.com – Masa depan umat manusia akan terus dibentuk oleh proses evolusi. Tapi sayangnya, kita kehilangan kemampuan untuk belajar. Apakah manusia semakin bodoh?

Sebuah studi yang dilakukan perusahaan genetika deCODE di Reykjavik, Islandia mengungkapkan perubahan di otak manusia. Sederhananya, orang yang lahir pada 1910 cenderung lebih lama mengenyam pendidikan ketimbang yang lahir pada 1975.

Masalahnya bukan hanya sikap. Perubahan kluster gen secara bertahap ini juga penyebab penurunan IQ. Periset mengumpulkan data lebih dari 100 ribu warga Islandia. Lalu dicocokkan dengan 74 set gen yang terkait perkembangan otak saat kehamilan.

Bersama, ada atau tidaknya gen ini akan menjadi indikator seberapa lama seseorang menempuh sistem edukasi. Hal inilah yang hendak dicari oleh periset Islandia, dalam studi yang dipublikasikan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences.

“Sebagai spesies, kita ditentukan oleh kekuatan otak. Edukasi adalah latihan dan penentuan kapasitas mental. Sebab itulah, menarik saat menemukan faktor genetik terkait waktu pendidikan lebih panjang, makin langka,” kata CEO deCODE Kari Stefansson.

Faktanya, orang yang ingin menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi, memiliki anak lebih sedikit. Ini, kata periset, artinya kontribusi populasi Islandia yang lebih ‘cerdas’ terhadap lungkan gen (gene pool) negaranya menurun.

Hal ini, menurut riset tersebut, mulai terlihat. Tingkat penurunan per generasi sebenarnya kecil, tapi tetap terlihat dalam susunan waktu evolusi. Periset mengingatkan, durasi pendidikan bukan berarti penyebab utama turunnya tingkat kesuburan.

Pokok permasalahannya adalah gen. Mereka yang cenderung menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi, memang tak cepat memiliki anak. Dr. Stefansson mencatat, meski ada seleksi negatif terhadap variasi sekuens ini, level edukasi meningkat.

“Hanya waktu yang akan membuktikan, apakah penurunan gen untuk edukasi ini akan ada dampaknya terhadap kelompok masyarakat,” paparnya.