Masyarakat Jepang menyebut kentang dengan jagaimo yang mengandung makna salah satu kota di Indonesia.
Siapa sangka bila jagaimo atau kentang di Jepang berasal dari Indonesia. Jagaimo terdiri atas dua suku kata, yakni Jaga yang diserap dari nama pelabuhan di Batavia Jagatara alias Jayakarta dan Imo atau ubi. Bila kata tersebut dijabarkan menjadi Jagatara no imo atau kentang dari Jayakarta/Jakarta.
Mereka mengenal kentang setelah Belanda pertama kali masuk ke Jepang pada abad ke-16. Kolonial Belanda membawa barang dagangan berupa kentang dari Jakarta. Hingga saat ini masih banyak masyarakat Jepang menyebut jagaimo ketimbang poteto.
Salah satu sajian Jepang populer berbahan dasar kentang yakni Nikujaga. Hidangan ini merupakan paduan kentang, daging dan bawang bombai yang dimasak dengan sedikit air, bumbu kecap asin, gula serta mirin.
