Film Indonesia Ini Tembus Cannes Film Festival 2017 [telegraph]

Film Indonesia Ini Tembus Cannes Film Festival 2017

PinkKorset.com, Jakarta – Setelah lebih dari satu dekade, film karya sutradara Mouly Surya ini berhasil mewakili Indonesia di ajang film bergengsi, Cannes Film Festival 2017.

Ya. Film berjudul Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak akan diputar perdana pada 24 Mei 2017 di Quinzaine des réalisateurs (Directors’ Fortnight) yang menjadi rangkaian Cannes Film Festival 2017.

Penayangan film karya sutradara Mouly Surya (36) ini menjadi angin segar bagi dunia perfilman Indonesia di mata dunia. Pasalnya, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ini sukses menembus Cannes Film Festival setelah film Indonesia vakum selama 12 tahun.

Beberapa film Tanah Air yang berhasil melenggang di festival bergengsi ini antara lain Tjoet Nja’ Dhien (1988), Daun di Atas Bantal (1998) dan Serambi (2006).

“Sungguh sebuah kehormatan besar bisa berada di Directors’ Fortnight yang telah menemukan Auteurs dunia dan terkenal dengan karya yang lebih edgy,” ucap Mouly Surya.

WEB-marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak

Keberhasilan Mouly dalam Directors’ Fortnight, Cannes Film Festival 2017 menjadi pencapaian tertinggi. Ajang ini telah menemukan dan mengorbitkan banyak sutradara besar, seperti Werner Herzog, George Lucas, Martin Scorsese, Jim Jarmush, Michael Haneke, Spike Lee dan Sofia Coppola.

“Terseleksinya film ini di kancah Directors’ Fortnight menandakan film Indonesia semakin diapresiasi di kancah internasional,” ucap Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Prancis, Direktur IFI, Marc Piton.

Film yang berawal dari ide cerita Garin Nugroho ini bercerita tentang seorang janda yang melalui perjalanan mencari keadilan setelah rumahnya diserang segerombolan perampok.

Film yang didukung Institut Français Indonesia, CNC, Cinema du Monde dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) ini melibatkan institusi dalam dan luar negeri. Misalnya saja Cinesurya, Kaninga Pictures (Indonesia), Sasha & Co Production (Prancis), Astro Shaw (Malaysia), HOOQ Originals (Singapura) dan Purin Pictures (Thailand).

jumpa-pers-marlina

Sebelumnya Mouly berhasil mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional. Melalui film Fiksi (2008), ia menjadi satu-satunya perempuan peraih Piala Citra untuk kategori sutradara terbaik. Kemudian Mouly sukses mengantar What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013), film Indonesia pertama yang masuk seleksi World Cinema Dramatic Competition Sundance Film Festival.

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak tak hanya diputar di festival pada 19-28 Mei 2017 di Cannes, tetapi juga berlanjut di Marseille, Paris, Geneva, Roma, Milan, Florence dan Brussels.