Gangguan Tiroid Incar Perempuan [mirror]

Gangguan Tiroid Incar Perempuan

PinkKorset.com, Jakarta – Gangguan tiroid menyerang siapapun, mulai janin hingga lansia. Namun, perempuan lebih rentan mengalami masalah kelenjar tiroid ini.

Perempuan mudah mengalami ketidakseimbangan kelenjar tiroid. Misalnya saja masalah hormon tiroid berlebih (hipertiroid). Masalah ini umumnya mulai muncul sejak anak-anak. Kasus hipertiroid paling banyak yakni salah satu penyakit autoimun, penyakit graves.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp(A)K FAAP menjelaskan, insiden penyakit graves 0,1-3 per 100 ribu anak. Insiden ini meningkat selaras pertambahan umur (10-15 tahun) dan jarang terjadi sebelum umur 5 tahun.

“Perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki dan riwayat keluarga dengan penyakit autoimun meningkatkan risiko 60%,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta baru-baru ini.

Hipertiroid pada perempuan juga dapat muncul pada umur 20-40 tahun. Gangguan kelebihan tiroid dapat menimbulkan penyakit autoimun lain seperti tiroiditis hashimoto. Saat ini insiden penyakit ini di dunia sebesar 0,3-1,5 kasus per 1.000 populasi per tahun.

“Perempuan 3-5 kali lebih sering terkena dibandingkan laki-laki,” ucapnya.

Risiko tiroiditis hashimoto maupun penyakit autoimun lain semakin meningkat dengan adanya penyakit diabetes mellitus, down syndrome dan turner syndrome.

Tak hanya masalah kelebihan hormon tiroid, perempuan juga berisiko tinggi mengalami kekurangan tiroid (hipotiroid) akibat fase hidup perempuan, meliputi siklus haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui. Pada kondisi tersebut perempuan membutuhkan yodium lebih banyak sehingga kekurangan tiroid.

Fungsi utama kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher ini adalah mengumpulkan yodium dalam darah sebagai bahan baku hormon tiroid. Hormon tersebut berguna dalam pengaturan suhu tubuh, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat.

Kekurangan hormon ini menyebabkan lemah, lesu, mengantuk dan sulit berpikir. Celakanya gejala tersebut sering tidak disadari ibu hamil. Padahal hipotiroid juga berdampak pada janin. Sehingga bayi terlahir dengan gangguan perkembangan otak dan tumbuh kembang permanen.