Gaya Fesyen 2017-2018 Berselimut Abu-abu

PinkKorset.com, Jakarta – Wilayah abu-abu atau grey zone menjadi inspirasi utama Bekraf menelurkan fashion trend forecasting 2017-2018.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui buku Indonesia trend Forecasting memprediksi tren fesyen 2017-2018 di Indonesia diselimuti unsur abu-abu. Salah satu warna ini merepresentasikan sebuah ketidakpastian, seperti halnya kondisi saat ini.

Fashion trend consultant Dina Midiani menjelaskan, grey zone muncul seiring dengan derasnya informasi di dunia maya dengan segala pro dan kontra yang menimbulkan rasa gamang. Sehingga sulit menentukan benar dan salah.

“Batas antara putih dan hitam menjadi nisbi dan kabur, melebur sebagai warna kelabu,” ucapnya saat talk show Bekraf-Trend Forecasting 2017/2018, Gelar Batik Nusantara 2017 di Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Terdapat empat tema yang diusung dalam mencari keseimbangan di tengah kegamangan, sebagai acuan desain 2017-2018.

Archean (bentukan dari Bumi)

WEB-archean

Tema ini bermula dari impian untuk hidup kembali dekat dengan alam dengan mengambil inspirasi Bumi Indonesia jutaan tahun silam. Keindahan bentuk dan warna batuan mineral di dalamnya ditampilkan dalam desain busana menggembung bervolume.

Keindahan lapisan warna-warni batuan mineral ditampilkan dalam detail garis-garis meliuk yang berlapis dan bersusun. Kesan purba dan primitif diperkuat melalui aksen teknik penyelasaian yang kasar, pola sederhana atau bentuk patah-patah pada tepian bahan.

Warna yang ditampilkan meliputi flame, teal, tawny, raw umber, universal khaki, electric indigo, charcoal dan mud gray.

Vigilant (estetika terhitung)

WEB-vigilant

Sebuah konsep perpaduan teknologi dan tradisi melahirkan busana yang mengutamakan aspek kegunaan dan kenyamanan sesuai kebutuhan gaya hidup masa kini. Sederhana, elegan dan dibuat dengan cermat menjadi ciri utama Vigilant.

Olah kerajinan tangan (kriya) dihadirkan sebagai aksen pada busana bernuansa neo basic, melahirkan gaya nostalgic modern. Garis dan bidang direka dengan cermat dalam permainan lipat maupun tumpuk agar menampilkan efek struktural. Meniadakan kombinasi warna dan meminimalkan garis sambungan menghasilkan kesan solid.

Adapun warna yang diusung tema Vigilant adalah linen, ash grey, acajou, white, rich black, kobicha, terra cotta dan burlywood.

Cryptic (rekayasa hayati)

WEB-cryptic

Cryptic terilhami imajinasi liar membangun dunia baru saat bumi diambang kehancuran. Dramatis dan eksperimental sangat menonjol karena banyak menampilkan bentuk-bentuk beyond nature seperti karakter dan makhluk rekayasa pada film-film fiksi ilmiah.

Desain busana berdraperi nan anggun menjuntai muncul dengan tampilan yang misterius dalam nuansa abu-abu dan hitam. beragam bentuk modular menyerupai susunan sisik maupun ruas tulang yang diperoleh melalui teknik olah bahan menampilkan kesan eksperimental.

Begitupula kesan tumbuh muncul melalui gradasi bentuk dan gradasi warna cemerlang. Sementara kesan monstrous hadir melalui penyederhanaan atau stilasi makhluk-makhluk mitologi Indonesia, seperti burung garuda, barong dan naga.

Aneka warna Cryptic meliputi slate gray, gainsboro, chartreuse, cinereous, clorophyl, licorice, bondi blue dan taupe gray.

Digitarian (generasi mayantara)

WEB-digitarian

Tema ini terinspirasi generasi Z yang kritis dan tak terpisahkan dari internet. Generasi mayantara atau Digitarian menggambarkan keberanian merombak pakem dan tatanan yang dianut generasi sebelumnya. Namun, kesan retro justru kental karena banyak menampilkan gaya berbusana sebelumnya yang populer.

Gaya art deco, space age, op art dan post modern membaur menampilkan sesuatu yang baru. Deformasi bentuk diterapkan untuk memperoleh siluet ekstrem dan komposisi bidang yang berani. Efek ilusi potis dan ilusi digital juga hadir dalam permainan garis dalam warna-warni cerah. Keseluruhan Digitarian menyuguhkan kesan segar, fun, penuh kejutan, bahkan terlihat ganjil.

Beragam warna seperi silver sand, bright yellow, deep puce, bronze, pale robin egg, melon, green dan tufts blue mewakili tema ini.