Ini 5 Kota Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan [huffpost]

Ini 5 Kota Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

PinkKorset.com, Jakarta – Sebanyak lima kota di dunia ini paling banyak menarik wisatawan. Sebagian besar berlokasi di negara-negara Asia Pasifik. Apakah Jakarta termasuk di antaranya?

Sektor pariwisata dunia menggeliat beberapa tahun belakangan ini. Ada lima kota di dunia yang menjadi destinasi paling menarik bagi wisatawan.

Berdasarkan  studi Mastercard Global Destinations Cities Index 2017 terdapat lima kota di dunia yang paling banyak dikunjungi wisatawan dan di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik. Kota- kota tersebut antara lain Bangkok (19,41 juta pengunjung), London (19,06 juta pengunjung), Paris (15,45 juta pengunjung), Dubai (14,87 juta pengunjung) dan Singapura (13,11 juta pengunjung).

Dominasi kota di negara-negara Asia Pasifik terpopuler ini selaras dengan pertumbuhan pariwisata di kawasan tersebut.

Senior Vice President, Asia Pasifik, Mastercard Advisors, Eric Schneider mengatakan, tidak diragukan bahwa sektor perjalanan Asia Pasifik akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan ini. Peningkatan ini memberikan arahan bagi pihak pemerintah maupun swasta untuk berinvestasi pada jaringan maupun infrastruktur cerdas.

“Kota-kota ini dapat mewujudkan diri menjadi destinasi global dan memperoleh keuntungan ekonomi dari kunjungan wisatawan,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Studi ini menemukan jumlah pengeluaran perjalanan wisatawan di Asia Pasifik mencapai US$91,16 miliar selama 2016. Angka tersebut mengalahkan Eropa pada tahun yang sama sebesar US$74,74 miliar dan Amerika Utara US$55,02 miliar.

Dalam skala dunia, kedatangan pengunjung internasional yang bermalam dan melakukan pengeluaran di 132 destinasi telah tumbuh 55,2% dan 41,1% sejak 2009. Hal ini tercatat signifikan melebihi pertumbuhan PDB riil pada periode yang sama.

Lebih dari separuh dari kota destinasi teratas mencatat adanya peningkatan dalam pengeluaran konsisten dengan atau lebih besar dari kenaikan PDB (2009 dan 2016) dan siap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih luas bagi sejumlah negara.