Ini Penyebab Wasir [sleepsugar]

Ini Penyebab Wasir

PinkKorset.com, Jakarta – Apakah terlalu lama duduk menyebabkan wasir atau ambeien?

Ternyata wasir terjadi ketika terjadi peningkatan pembuluh darah balik (vena) di dalam pleksus hemorrhoidalis pada area anus.

Dokter Spesialis Bedah Klinik Rumah Wasir, dr. Firdaus, SpB menjelaskan, kondisi ini muncul saat terjadi peningkatan tekanan pembuluh darah vena di sekitar pinggang karena sulit BAB (konstipasi), kebiasaan mengejan saat BAB, kelebihan berat badan dan kehamilan.

“Tekanan terus-menerus melemahkan jaringan pendukung pembuluh darah di sekitar anus, mengakibatkan pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah,” ucapnya dalam keterangan pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Wasir juga disebabkan pola makan tidak sehat. Kurangnya asupan serat menyebabkan sulit BAB sehingga perlu mengejan. Kebiasaan ini memicu pembuluh darah area anus (pleksus hemorrhoidalis) meregang atau membesar. Bila diabaikan pembuluh darah ini tidak dapat kembali ke posisi semula dan menimbulkan kondisi wasir.

Orang-orang berumur lebih dari 50 tahun diperkirakan mengalami wasir derajat sedang hingga berat sebanyak 50%. Pada kasus berat risiko perdarahan sangat tinggi, terutama saat BAB. Kemudian perdarahan ini menimbulkan nyeri dan anemia.

Nyeri sering muncul pada posisi duduk maupun BAB. Umumnya kondisi ini dialami pasien wasir tingkat sedang hingga berat. Namun, pasien wasir internal yang mengalami penjepitan di bantalan anus usai BAB (prolaps) juga
mengalami hal sama.

“Jepitan inilah yang menimbulkan nyeri karena aliran darah terhenti,” sambungnya.

Sementara anemia lebih mungkin terjadi pada pasien wasir karena adanya perdarahan terus-menerus dalam jangka waktu lama (kronis). Anemia menyebabkan gejala lemah, letih dan lesu akibat jumlah sel darah merah rendah.

Dr. Firdaus menambahkan, wasir dapat diobati dengan obat pereda nyeri, obat pencahar, pil anus dan antibiotik. Jika pasien wasir pada tingkat sedang dan berat memerlukan pembedahan seperti hemorrhoid dectomi, konvensional, bipolar electrocoagulation, rubber band ligation, stapler, biological electrical impedance auto-measurement (BEIM) dan laser.

“Kelebihan teknik BEIM yakni minimal perdarahan, risiko infeksi rendah dan nyeri setelah bedah lebih minimal,” pungkasnya.