PinkKorset.com, Bekasi – Memilih minyak kelapa sawit atau minyak goreng berkualitas tidak sekadar jernih tetapi juga harus memenuhi standar seperti berikut ini.
Pada dasarnya minyak goreng diproses melalu beberapa tahap pemurnian RBD yakni refined, bleached dan deodorized. Proses ini menghasilkan minyak goreng yang bersih, tidak terlalu kuning dan tidak berbau.
R&D Category Head PT Smart Tbk, Isti Christianti mengatakan, ada pula parameter lain untuk menentukan kualitas minyak goreng, misalnya Iodine Value (IV). IV adalah satuan derajat tingkat kejenuhan minyak atau ikatan rantai ganda pada minyak kelapa sawit maupun lemak.
“Semakin tinggi nilai IV maka produk semakin cair, sebaliknya nilai IV rendah menjadi lebih padat,” katanya saat Media Baking Workshop Sinar Mas Agribusiness and Food R&D Center di Bekasi, Rabu (8/11/2017).
Nilai IV tinggi terlihat pada minyak goreng, sedangkan IV rendah terdapat pada margarin dan minyak nabati padat (shortening). Semakin tinggi IV maka minyak goreng semakin cair hampir seperti air atau tidak terlalu kental.
Ada pula pengukuran minyak goreng berdasarkan nilai bebas asam lemak atau free fatty acid (FFA) dan peroxide value (PV).
Isti menambahkan, sebelum membeli minyak goreng sebaiknya lihat komposisinya. Produk minyak goreng murni hanya tercantum kelapa sawit tanpa adanya penambahan gizi (fortifikasi) seperti vitamin. Minyak kelapa sawit secara alami mengandung vitamin A dan E seperti pada produk Filma.
“Vitamin ini tidak hilang bila diproses dengan cara tepat,” pungkasnya.
