PinkKorset.com – Meski Anda merasa sudah lama mengenalnya, kesalahpahaman tetap bisa terjadi. Kemampuan kita mengartikan petunjuk emosional ternyata berperan besar.
Sebuah studi terhadap 120 pasangan yang dilakukan Washington University menemukan, banyak orang meremehkan seberapa sering pasangan ‘menelan’ perasaannya. Selain menganggap enteng kemampuan pasangan melihat sisi terbaik dari masalah yang pada akhirnya, menyebabkan emosi negatif.
Hal ini disampaikan oleh Lameese Eldesouky, penulis studi sekaligus mahasiswa psikologi dan ilmu otak di universitas tersebut. Studi ini membuat pasangan tersebut terdengar tidak saling mendengarkan atau memperhatikan satu sama lain. Bahkan, pasangan itu terlihat tidak kompak atau in sync.
“Berdasarkan studi ini, lebih mudah menilai penekanan ketimbang langsung mengomentarinya. Penekanan terlihat secara fisik, misalnya tampak tegang,” kata salah satu penulis studi ini, Tammy English.
Penekanan kadang dinilai sebagai hal negatif sementara mengomentari hal yang positif karena dampak yang ditimbulkan dari dua hal tersebut terhadap kesejahteraan emosional serta hubungan secara sosial.
Salah satu hal terpenting dalam studi ini, perempuan cenderung menilai positif pasangannya ketimbang laki-laki. Kaum Hawa juga berasumsi orang kurang bisa menyembunyikan emosinya, karena perempuan memang lebih sering selaras dengan emosinya.
Salah satunya adalah ketika perempuan diam atau dia ngotot, “Aku baik-baik saja!” Jika merasa perempuan masih marah mengenai sebuah argumen, galilah lebih dalam dan segera cari solusinya sebelum menjadi resep untuk sebuah kesalahpahaman.
