Mengintip Sisi Gelap Valentine [ EleanorFortescueBrickdale/EverettCollection]

Mengintip Sisi Gelap Valentine

PinkKorset.com – Sejarah Hari Valentine agak sulit ditelusuri karena tak banyak bukti tertulis. Tapi ada kesamaan sisi gelap yang menarik untuk dikupas.

Setidaknya ada tiga santo yang kemungkinan besar asal muasal nama hari kasih sayang tersebut. ketiganya bernama Valentine dan anehnya, sama-sama menjadi martir pada 14 Februari. Yakni pastor di Roma dan uskup di Terni, keduanya di Italia. Orang ketiga diyakini tinggal di Afrika.

Semua bermula dari Pagan. Roma Kuno merayakan panen Lupercalia yang dalam sejarah terkait pengorbanan dan perjodohan, pada 13-15 Februari. Valentine pun dikaitkan dengan sejarah Roma Kuno karena Kaisar Romawi Cladius II yang membuat dua Valentine jadi martir.

Menurut beberapa catatan, Cladius II menciptakan hukum yang melarang pemuda Roma menikah atau bertunangan karena bujangan diyakini menjadi serdadu yang lebih baik. Seorang pastor Roma bernama Valentine membelot dan menikahkan para serdadu. Ia pun dihukum mati.

Legenda lain menyebutkan Valentine, saat dipenjara,  jatuh cinta dengan putri sipir. Sebelum dihukum mati, ia diduga mengirimkan surat cinta kepada si gadis dan menandatanganinya dengan kata-kata from your Valentine. Kata-kata itu kemudian digunakan.

Cerita ketiga lebih relijius ketimbang romantis. Valentine versi ini menjadi martir karena menolak melepaskan agamanya. Pada 1969, Gereja Katolik merevisi kalender dan meniadakan 100 selebrasi santo yang sejarahnya dipertanyakan. Santo Valentine termasuk salah satu diantaranya.

Tetap saja, masyarakat modern memperingati hari yang dipenuhi dengan kisah dan tradisi aneh ini.

Seperti di Afrika Selatan yang kemungkinan menghormati Lupercalia, orang menerjemahkan secara literal ungkapan wearing your heart on your sleeve. Mereka menempelkan nama kekasihnya di lengan baju. Di Denmark dan Norwegia, orang menulis dan bertukar Gaekkebrev atau puisi cinta anonim.

Orang Slovenia meyakini, burung saling melamar saat Hari Valentine, sebab itulah mereka berjalan di alam terbuka tanpa mengenakan alas kaki untuk menyaksikan hal tersebut. Perempuan Inggris menempelkan daun khusus di bantal mereka dan meyakini akan memimpikan calon suami kelak.

Masyarakat Taiwan bertukar buket bunga dan mengartikan jumlah serta pengaturan buket tersebut. Orang Jepang bertukar peran, perempuan menghadiahkan cokelat pada kekasihnya. Di Irlandia, orang mengukir sendok kayu, disebut lovespoon, dengan simbol rumit.