Kontrasepsi Hormonal Picu Kanker?

PinkKorset.com, Jakarta – Banyak anggapan penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang meningkatkan risiko kanker.

Kadar hormon estrogen dan progestin yang tinggi pada perempuan memang memicu pertumbuhan sel kanker. Tetapi kondisi ini tidak hanya dipengaruhi hormon saja alias multifaktor. Sehingga konstrasepsi hormonal dengan kadar estrogen tinggi tidak lagi dipasarkan sejak 1980-an.

Deputy GM Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia sekaligus membawahi Kontrasepsi Andalan, Basuki Dwi Harjanto menjelaskan, pengaruh antara kontrasepsi hormonal dengan peningkatan risiko kanker tidak seluruhnya benar karena belum ada studi adequate.

Pada dasarnya risiko kanker, sambung Basuki, akan meningkat pada perempuan jika mereka memiliki riwayat kanker dalam keluarganya dan tidak menjaga pola hidup sehat.

“Studi menunjukkan penggunaan kontrasepsi justru meningkatkan kesehatan perempuan,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan manfaat kontrasepsi bagi kesehatan perempuan mencakup penurunan risiko kanker ovarium, mengurangi jerawat, menurunkan risiko endometriosis dan mengurangi anemia.

Ada beberapa pilihan metode kontrasepsi yang dapat menurunkan risiko kanker pada perempuan.

Pil

Anda dapat memilih kontrasepsi hrmonal ini dengan kandungan estrogen dan progestin rendah (Andalan Laktasi atau Andalan FE). Idealnya kontrasepsi mengandung estrogen 0,03 mg ethinylestradiol dan progrestin 0,15 mg levonorgestrel atau 0,5 mg linestrenol.

Spiral

Kontrasepsi ini disebut juga intrauterine device (IUD), berbahan dasar plastik berbentuk seperti huruf T. Sebaiknya Anda memilih IUD non hormonal seperti IUD Andalan TCu 380A Safe Load atau IUD Silverline. Metode ini tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI.