Mengapa Albumin Penting bagi Bumil? [noskhe]

Mengapa Albumin Penting bagi Bumil?

PinkKorset.com, Jakarta – Alasannya kecukupan salah satu komponen plasma darah ini menentukan kesehatan tubuh pada bumil dan janin.

Albumin adalah bagian protein plasma darah yang berfungsi mengatur tekanan cairan (osmotik) darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendistribusikan nutrisi dan membantu memperbaiki kerusakkan jaringan sel tubuh.

Peran albumin juga sangat penting dalam menjaga tumbuh kembang janin. Kebutuhan protein janin bergantung dari asupan protein yang dikonsumsi ibu.

“Jika kebutuhan albumin tercukupi bumil, bayi akan berkembang cepat selama sembilan bulan,” ucap Ahli Obstetri dan Ginekologi RSIA Bunda, DR. Dr. Taufik Jamaan, SpOG saat jumpa pers Albusmin, Mengenal Manfaat Albumin untuk Kesehatan di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Kadar albumin normal dalam darah berkisar 3,4-5,4 g/dl. Albumin dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan berprotein, seperti ikan, telur dan kacang-kacangan. Selain dari bahan makanan, albumin juga diproduksi hati yang dihasilkan dari metabolisme protein menjadi plasma protein.

Seringkali kebutuhan albumin kurang tecukupi. Salah satu penyebabnya yakni muntah berlebihan sehingga zat gizi tidak terserap. Kondisi ini berdampak pada rendahnya kadar hemoglobin darah. Sehingga bumil mengalami anemia yang ditandai dengan pucat, lemas dan lesu.

Kekurangan albumin tidak hanya berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkambangan janin, bumil pun mengalami edema yang menimbulkan pembengkakan tangan, pergelangan kaki dan bagian tubuh lain akibat penumpukkan cairan di dalam jaringan.

Bila kebutuhan albumin kurang tecukupi dari bahan makanan maupun sintesis dalam tubuh dapat mengonsumsi suplemen Albusmin.

General Manager PT Pharos Indonesia Daniel Thian menambahkan, Albusmin adalah suplemen albumin yang diproduksi dari ekstrak ikan gabus. Ikan ini mengandung kadar protein tinggi, albumin, asam amino dan mineral.

“Kadar albumin ikan gabus paling tinggi ketimbang ikan lain, protein 80,55% dan albumin 33,07%,” katanya.

Sebagai perbandingan, hasil riset Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang menemukan, albumin ikan gabus yakni 62,24 g/kg. Jumlah ini jauh lebih tinggi ketimbang bahan makanan lain seperti daging dan telur yang hanya 10 g/kg.