Mengapa Panas Dalam Merebak Saat Pancaroba? [mirror]

Mengapa Panas Dalam Merebak Saat Pancaroba?

PinkKorset.com, Jakarta – Seringkali musim pancaroba disertai keluhan gejala panas dalam seperti batuk pilek dan sedikit demam.

Dokter spesialis penyakit dalam RS. Carolus Jakarta, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid menuturkan, pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau atau sebaliknya memang meningkatkan risiko terjadinya panas dalam atau flu musiman ini. Faktor eksternal pemicu gejala panas dalam yakni virus dan lingkungan.

“Perubahan cuaca mengubah tekanan udara, suhu dan komposisi udara. Sehingga kuman dan virus berkembang,” ucapnya saat media gathering Larutan Cap Kaki Tiga di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Gejala panas dalam saat pancaroba semakin memburuk bagi Anda yang memiliki alergi. Meningkatnya serbuk sari dan debu di udara memicu alergi dan memperberat flu dan panas dalam.

Panas dalam juga dipicu akibat daya tahan tubuh rendah. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, lansia, pasien penyakit kronis (diebetes, pascaoperasi, gagal ginjal, infeksi kronis hepatitis), rhinitis, sinusitis serta penyakit autoimun. Selain itu, pola makan buruk dan jarang olahraga memudahkan Anda terkena panas dalam.

Pada kondisi pancaroba ini panas dalam dapat dicegah dari dalam dan luar tubuh. pencegahan dari luar dapat menggunakan baju lebih tebal saat hujan, tidak banyak keluar rumah saat cuaca tak menentu, rajin olahraga dan vaksinasi influenza. Sementara pencegahan dari dalam yakni makan lebih sering dan banyak serta tingkatkan minum minuman bermineral.

Senior PR Manager PT Kino Indonesia Tbk., Yuna Eka Kristina menambahkan, Salah satu minuman bermineral yakni Larutan Cap Kaki Tiga yang dapat mencegah panas dalam saat pancaroba.

“Di dalamnya terdapat mineral gypsum fibrosum yang mendinginkan tubuh dan calcitum,” katanya.

 

Kedua mineral tersebut digunakan turun temurun masyarakat Tiongkok ketika mengalami panas dalam. Mineral-mineral ini diformulasikan dalam bentuk minuman Larutan Cap Kaki Tiga dan telah diproduksi sejak 1937.

Dr. Aswin menambahkan, panas dalam sebenarnya dapat sembuh tanpa pengobatan, asalkan asupan cairan, mineral dan vitamin tercukupi.

“Mineral dan vitamin adalah mikronutrisi yang dibutuhkan tubuh sebagai katalisator dan profaktor berbagai reaksi kimia, metabolisme dan kekebalan tubu,” pungkasnya.