Mengapa Pasien Kanker Bertubuh Kurus? [ask]

Mengapa Pasien Kanker Bertubuh Kurus?

PinKKorset.com, Jakarta – Berat badan pasien kanker turun drastis akibat aktivitas sel-sel kanker.

Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM mengatakan, sel-sel kanker tidak hanya menyerang sel-sel normal saja tetapi juga memproduksi racun.

“Inilah sebabnya pasien kanker menjadi kurus kering, demam, lemas dan sakit otot,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Racun hasil produksi sel kanker ini menyebabkan metabolisme tubuh menjadi rusak. Sehingga sebanyak apapun mengonsumsi makanan, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dan terbuang percuma. Ketidakseimbangan metabolisme ini juga menyebabkan diabetes akibat gula dalam darah meningkat.

Kemudian massa otot berkurang akibat protein dalam jaringan otot diurai oleh racun kanker dan dikeluarkan tubuh. Racun ini juga mengurai lemak dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Tak hanya berhenti sampai disitu saja, racun dari sel kanker menyebabkan penyumbatan pada seluruh pembuluh darah. Sehingga seluruh organ tubuh tidak dapat bekerja. Hal ini akibat racun memicu dinding pembuluh darah menjadi ‘pabrik’ keping sel darah (trombosit) yang berfungsi dalam pembekuan darah.

Kondisi ini diperburuk dengan kerentanan tubuh terhadap infeksi yang disebabkan sel-sel limfosit (sel B, sel T dan sel natural killer) tidak berfungsi lagi.

“Lebih dari 90% pasien kanker meninggal karena tubuhnya gampang terinfeksi. Kondisi ini lebih berat dari pasien HIV AIDS,” pungkasnya.