Obama Ucapkan Selamat Tinggal [NYT]

Obama Ucapkan Selamat Tinggal

PinkKorset.com, Chicago – Barack Obama menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Presiden Amerika Serikat yang sangat emosional dan penuh haru biru.

Obama menyampaikan pidato itu di Chicago, kota yang mengawali karir politiknya di negara tersebut. Ia masih mempercayai Amerika sebagai sebuah bangsa besar, namun memperingatkan ancaman terhadap keutuhan demokrasi mengingat apa yang terjadi di pilpres November lalu.

“Kita melemahkan ikatan itu ketika beberapa mengaku lebih Amerika ketimbang lainnya, ketika kita menyebut sebuah sistem korup, serta ketika kita duduk dan menyalahkan pemimpin tanpa meneliti peran kita dalam memilih mereka,” paparnya.

Presiden kulit hitam pertama AS ini masih populer, masih optimistis ketika ia mengucapkan selamat tinggal pada jabatannya selama delapan tahun terakhir jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden baru pada 20 Januari 2017. Mungkin ini adalah pilpres paling kontroversial dalam sejarah Amerika.

“Suatu kehormatan dalam hidup saya, bisa mengabdi untuk rakyat. Saya takkan berhenti. Saya akan berdiri bersama Anda, sebagai warga negara,” lanjutnya. Aplaus dari 18 ribu penonton membahana ketika sambil berkaca-kaca, ia menyebut istrinya, Michelle, sebagai sahabatnya serta Wapres Joe Biden sebagai saudaranya.

Keluarga Obama, minus si bungsu Sasha yang tak ikut karena ada ujian di Washington, bersama Biden dan istrinya, Jill, kemudian berdiri bersama di panggung. Di kesempatan ini, Obama berpesan agar Amerika tidak meremehkan demokrasi. Amerika, ujarnya, bukan barang pecah belah. Tapi hasil perjuangan mereka juga belum terlihat.

Lelaki yang sempat tinggal di Jakarta selama kurang lebih empat tahun ini juga meminta orangtua, di masa mendatang, agar lebih terlibat dengan anak-anaknya saat pemilu. Ini mengingat generasi milenial Amerika yang tak menganggap penting pemilu dan malah menulis nama idola atau sosok asal-asalan seperti Harambe si gorila di pilpres lalu.