PinkKorset.com, Jakarta – Memeriksa tekanan darah dapat mendeteksi adanya tekanan darah tinggi yang berpotensi menimbulkan penyakit mematikan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Pusat Jantung Nasional, RS Harapan Kita, dr. Siska Suridanda Danny, SpJP, FIHA mengatakan, tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dan tidak memandang latar belakang pasien.
“Kematian karena hipertensi diakibatkan kerusakan organ tubuh,” ucapnya saat acara Hari Hipertensi Sedunia, Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah mudah kaku dan menyempit. Kondisi ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga terjadi penebalan otot jantung yang memicu kematian mendadak.
Selain itu, pembuluh darah yang menyempit menimbulkan aliran darah pembawa nutrisi dan oksigen ke organ tubuh menjadi terhambat. Sehingga muncul beragam penyakit komplikasi.
Apabila masalah ini terjadi di otak menyebabkan stroke, pada mata menyebabkan kerusakkan retina hingga kebutaan dan di ginjal berujung gagal ginjal hingga membutuhkan cuci darah.
Beragam masalah penyakit tidak menular yang mengancam nyawa ini bermuara dari kondisi tekanan darah tinggi. Namun, banyak orang tidak menyadari mengalami hipertensi karena tidak bergejala.
“Bila muncul gejala berarti sudah terjadi komplikasi,” sambungnya.
Ambang normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg. Sementara kategori hipertensi bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg.
Dr. Siska menambahkan, kesadaran dan pengendalian tekanan darah masih rendah, bahkan di negara-negara maju seperti AS, Kanada dan UK. Hasil survei di ketiga negara tersebut, sepertiga yang tahu dirinya hipertensi, hanya sepertiganya yang menjalankan terapi dan hanya sepertiga saja yang mampu mengendalikan tekanan darah selama terapi.
“Mengendalikan tekanan darah menjadi perkara yang tak mudah,” ucap anggota Yayasan Jantung Indonesia ini.
Melihat masalah ini, Yayasan Jantung Indonesia, Indonesian Society of Hypertension didukung PT Omron Healthcare Indonesia berpartisipasi dalam program global May Measurement Month. Gerakan pengecekan tekanan darah yang diinisiasi International Society of Hypertension ini menargetkan pemeriksaan tekanan darah pada 25 juta orang di seluruh dunia.
Selain itu, Yayasan Jantung Indonesia juga menyelenggarakan gerakan kesadaran hipertensi yang dibalut dengan talkshow, senam dan hiburan, Beat of My Heart di Ocean Ecopark, Ancol pada Minggu, 14 Mei 2017. Info lebih lengkap dapat mengunjungi www.marizumba.com.
