Raup Untung Bawang Dayak [PinkKorset]

Raup Untung Bawang Dayak

PinkKorset.com, Jakarta – Siapa sangka membaca di perpustakaan justru membuka peluang usaha bawang dayak bagi perempuan Kalimantan ini.

Kisah usaha bawang dayak ini dialami Sulistioningsih (49). Ibu asal kota Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat ini sehari-hari hanya membantu suami yang bekerja memilah sampah untuk dijadikan pupuk organik.

Dengan penyakit diabetes yang dihadapi, ia mencari nafkah dengan berjualan setiap Minggu saat car free day di kota tersebut. Suatu saat ia mencari buku tentang tanaman herbal untuk penyakitnya dan mencoba datang ke perpustaakaan dekat lokasi berdagang.

“Awalnya saya belum terpikir ke perpustakaan karena tempat itu hanya untuk anak sekolah dan mahasiswa saja,” ucapnya saat acara #1000CeritaPerpuSeru Coca-Cola Foundation Indonesia di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Tak disangka setelah masuk ke perpusatakaan yang telah dikelola PerpuSeru ini justru banyak didatangi pengunjung dari berbagai usia. Sulis pun mendapat informasi bawang dayak bisa dijadikan obat diabetes. Ia terkejut ternyata selama ini salah satu tanaman di pekarangan rumahnya adalah bawang dayak yang tidak diketaui manfaatnya.

Sulis mencoba mengonsumsi bawang dayak secara teratur. Perlahan ia mulai merasa tubuhnya lebih bertenaga dan penglihatan lebih jelas. Kabar ini menyebar ke warga sekitarnya.

[Bawang dayak]

Sulis menjelaskan, untuk dijadikan obat, bawang dayak bisa dimakan mentah maupun dijadikan minuman. Caranya didihkan dua gelas air, masukkan 2-3 siung bawang dayak dan rebus sebentar hingga air menjadi merah. Bawang rebusan bisa digunakan 2-3 kali.

Menurutnya bawang dayak yang ditanam di Kalimantan mengandung antioksidan tanin lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Tak hanya diabetes, Sulis menambahkan, bawang dayak dapat mengobati 43 penyakit, termasuk penyakit jantung koroner, kista dan kanker. Tak heran banyak orang memburu bawang ini.

Selama enam bulan ia mulai membudidayakan bawang dayak dan menjual dengan harga Rp125 kg per kg.

“Bahkan sempat ada pembeli yang mengaku untuk mengobati almarhumah Jupe,” tuturnya.

Ia menjual bawang ini secara online dan dibantu oleh anaknya. Bawang dayak miliknya telah dipesan pembeli dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, Pati dan Yogyakarta.

“Satu bulan bisa dapat Rp2 juta dengan pengiriman dua kali sepekan,” tutur perempuan asli Yogyakarta ini.

Kini ia tidak hanya menanam bawang dayak, pekarangan rumahnya ditanami lebih dari 70 tanaman herbal. Dengan tangan terbuka ia memberikan tanaman tersebut bagi warga sekitar yang membutuhkan.