Tampilkan Mata Indah dengan Blepharoplasty [pinterest]

Tampilkan Mata Indah dengan Blepharoplasty

PinkKorset.com, Jakarta – Dengan bedah kelopak mata atau blepharoplasty fungsi penglihatan dan penampilan Anda semakin baik.

Dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika dr. Sidik Setiamihardja, SpB, SpBP menjelaskan, ada dua alasan blepharoplasty perlu dilakukan yakni agar fungsinya maupun penampilan menjadi lebih baik.

“Khusus alasan estetika, biasanya orang Asia mendambakan kelopak mata khas ras Kaukasia,” ucapnya baru-baru ini di Jakarta.

Ada beberapa perbedaan bentuk kelopak mata ras Kaukasia dan Asia. Kelopak mata orang Kaukasia membuka lebar dengan arah tumbuh bulu mata ke atas. Sementara kelopak mata orang Asia terbuka kecil (sipit) dengan lipatan kelopak mata atas ke bagian dalam dan arah tumbuh bulu mata lurus ke bawah.

Perbedaan lainnya yakni sudut kelopak mata orang Kaukasia lebih dekat ke tulang hidung sedangkan sudut kelopak mata orang Asia lebih jauh dari hidung.

Dr. Sidik menambahkan, operasi blepharoplasty juga dibutuhkan untuk alasan keterbatasan fungsi penglihatan akibat kelopak mata. Misalnya saja gangguan kelopak mata tidak terbuka lebar akibat faktor genetik, kulit kelopak mata mengendur hingga mengganggu penglihatan yang dipicu pertambahan usia dan luka bakar kelopak mata.

“Adanya lipatan berlebih pada kelopak mata atas bisa menyebabkan penglihatan terganggu. Bahkan terlihat sayu dan tampak tua,” tambahnya.

Prosedur blepharoplasty umum dilakukan perempuan berumur 35 tahun ke atas di Amerika Serikat. Bedah kelopak mata ini diawali dengan konsultasi dini dengan ahli bedah plastik.

Pembedahan hanya memakan waktu dua jam dengan menggunakan bius lokal di sekitar mata. Dokter akan membuat sayatan sepanjang garis lipatan kelopak mata atas. Kemudian memisahkan kulit dengan jaringan di bawahnya, membuang sebagian lemak, kulit dan otot bila diperlukan.

Penutupan bekas sayatan menggunakan jahitan kecil dan biasanya sembuh 3-6 hari. Hasil blepharoplasty umumnya bertahan selama 5-7 tahun. Namun, ada pula risiko setelah operasi, diantaranya bekas luka sayatan, mata kering dan infeksi.

“Setelah operasi pasien harus mengindari aktivitas seperti berenang, jogging, merokok dan aerobik,” pungkasnya.

Belum Ada Berita Terkait