Terobosan Sirkumsisi Tanpa Nyeri [google]

Terobosan Sirkumsisi Tanpa Nyeri

PinkKorset.com, Jakarta – Kini injeksi bius saat sirkumsisi atau khitan tidak lagi disertai nyeri dengan teknologi terbaru ini.

Tidak jarang anak laki-laki takut melakukan sirkumsisi karena nyeri akibat proses anestesi atau pembiusan menggunakan jarum suntik. Bahkan American Psychiatric Association menemukan, phobia jarum suntik memengaruhi 10% populasi orang di dunia. Sementara pembiusan dibutuhkan untuk mencegah nyeri selama proses sirkumsisi.

Namun perkembangan teknologi kedokteran menghasilkan metode injeksi tanpa jarum suntik (needle free injection) menggunakan alat seperti tembakan. Teknologi suntikan tanpa jarum ini memanfaatkan energi pendorong kuat dari pegas, gas maupun elektromagnetik untuk memasukkan obat cair menembus kulit.

Daya dorong kuat ini mengubah cairan anestesi menjadi butiran kecil yang dapat menembus kulit, mencapai saraf yang ditargetkan bahkan hingga ke otot.

Pendiri Rumah Sunatan Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS menjelaskan, selain tanpa nyeri, suntikan tanpa jarum ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jarum suntik.

“Cara ini mencegah cedera saraf, kontaminasi, infeksi maupun infeksi silang. Terlebih lagi semua alat disterilkan dengan radiasi gamma,” katanya saat jumpa pers Revolusi Sirkumsisi Tanpa Jarum Suntik Rumah Sunatan di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Prosedur bius lokal sirkumsisi menggunakan suntikan tanpa jarum seperti pada umumnya. Pembiusan diawali dengan mengoles disinfektan 0,05% klorheksidin di sekitar penis, pinggang, sebagian perut hingga paha. Kemudian memasukan obat bius (lidocaine) menggunakan alat injeksi tanpa jarum.

Teknologi suntikan tanpa jarum ditemukan sejak 1970 oleh dokter anastesiologi AS, Robert A. Hingson. Namun, teknologi suntikan tanpa jarum suntik miliknya belum sempurna karena menimbulkan efek samping wabah hepatitis B. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menghentikan sementara penggunaan alat ini.

Kemudian perusahaan alat kesehatan berlomba-lomba memodifikasi alat. Akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui sistem suntik tanpa jarum pertama kali pada 2014 untuk vaksinasi.

Belakangan teknologi suntikan tanpa jarum banyak digunakan dokter gigi, dokter umum, dokter andrologi, dokter anak dan dokter kulit. Mereka memanfaatkan teknologi ini untuk anestesi maupun menyuntikan obat-obat tertentu seperti hormon, insulin, vitamin, vaksin dan botulinumtoxin.