Thalassemia Ancam Indonesia [sthelensstar]

Thalassemia Ancam Indonesia

PinkKorset.com, Jakarta – Penyakit kelainan darah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Lembaga Eijkman melansir, prevalensi thalassemia di Indonesia sebesar 3-10%. Sementara Unit Kelompok Kerja (UKK) Hematologi-Onkologi 2016 mencatat 9.212 pasien thalassemia tersebar di seluruh Indonesia.

Divisi Hemato-Onkologi Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Pustika Amalia, SpA (K) menjelaskan, jumlah pasien thalassemia seluruh Indonesia masih banyak yang belum tercatat.

“Data di RSCM (2016) saja tercatat 1.637 pasien thalassemia dan pasien baru mencapai 50-60 pasien per tahun,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dr. Pustika memberikan estimasi pertambahan pasien thalassemia di Indonesia mencapai 2.500 pasien thalassemia mayor per tahun berdasarkan jumlah penduduk 200 juta, angka kelahiran 20% dan angka pembawa sifat 5%.

Lalu, apa yang menyebabkan thalassemia mengkhawatirkan?

Pasien Thalassemia mengalami kelainan sel darah merah (eritrosit) berupa gangguan pembentukan protein utama penghasil hemoglobin. Alhasil mereka mengalami anemia kronik karena sel darah merah mudah pecah.

Sel-sel darah merah mereka hanya bertahan 20-30 hari. Padahal sel darah merah normal dapat bertahan hingga 120 hari. Kondisi ini memaksa pasien thalassemia melakukan transfusi darah seumur hidup.

“Sampai saat ini thalassemia belum bisa disembuhkan kecuali transplantasi sum-sum tulang belakang. Itu pun membutuhkan biaya sangat tinggi dan donor yang cocok,” sambungnya.

Beban biaya penyakit ini semakin meningkat karena pengobatan komplikasi. Thalassemia menimbulkan banyak komplikasi, meliputi infeksi akibat transfusi (hepatitis, HIV), penipisan tulang, osteoporosis, tubuh pendek, artropati, masalah tiroid, diabetes melitus, pembesaran limpa, gagal jantung, hipertensi pulmonal, penumpukkan zat besi, pengerasan liver, pubertas terlambat, gangguan testis dan ovarium.

Thalassemia dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain thalassemia beta mayor, thalassemia beta minor, thalassemia beta intermedia, thalassemia alfa mayor dan thalassemia alfa minor.

Penyakit ini semakin mencemaskan karena bersifat genetik alias dapat diwariskan. Bila kedua orangtua tergolong pembawa sifat thalassemia berisiko memiliki dua anak sifat thalassemia, satu anak thalassemia mayor dan satu anak normal.

Lain lagi jika hanya satu orangtua pembawa sifat yang hanya berpotensi melahirkan 50% anak pembawa sifat dan 50% anak normal. Namun, risiko keturunan thalassemia semakin tinggi jika salah satu orangtua tergolong thalassemia mayor. Mereka akan melahirkan 100% anak pembawa sifat.