PinkKorset.com – Benarkah jika wajah mirip si dia berarti kalian berdua jodoh? Ini fakta atau mitos?
Ternyata ada riset mengenai hal ini, meski tak dilakukan terhadap pasangan yang belum menikah. Anda tak salah jika melihat wajah pasangan yang sudah menikah dan merasa mereka mirip. Tapi jangan samakan dengan ungkapan bahwa seseorang mirip anjing peliharaannya.
Menurut studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS Genetics pada 6 April 2017, ada alasan sederhana untuk fenomena ini. Hasilnya juga tak mengejutkan, seperti yang diduga beberapa orang.
Orang cenderung menemukan pasangan mereka di komunitas lokal seperti sekolah, gereja atau acara lokal. Tentunya, ini tak termasuk Anda yang mencari pasangan via media sosial atau ketika beradi di wilayah lain.
Sosok yang yang mereka temukan itu biasanya berasal dari keturunan yang sama. Ini menciptakan struktur genetika pada populasi. Artinya, menikahi seseorang yang mirip dilakukan atas kecenderungan kesamaan nenek moyang dan bukan pada pilihan Anda.
Jika orang tua kita memilih berdasarkan kesamaan nenek moyang, lain halnya dengan generasi masa kini yang banyak berpindah tempat. Makin dikit orang memilih pasangan dari daerah atau hometown yang sama.
Periset di studi ini melacak kesamaan genetika pada pasangan menikah dari tiga generasi orang kulit putih di Framingham Heart Study, sebuah penelitian mengenai kesehatan jantung penduduk Kota Framingham, Massachusetts, Amerika Serikat yang dimulai sejak 1948.
Menggunakan data studi gen atau geonomic, periset memilah data lebih dari 800 pasangan menikah dan mengamati mereka yang keturunan Eropa Utara, Eropa Selatan, dan Ashkenazi. Mereka cenderung memilih pasangan berlatar belakang sama.
Namun penggunaan metode ini untuk menentukan calon suami atau istri sudah mulai berkuran. Temuan ini menunjukkan pola demografi dan perubahannya selama 60 tahun terakhir di Framingham. Tak jelas apakah hasil studi ini bisa diterapkan di negara lain.
