PinkKorset.com, Jakarta – Istri masa kini dituntut multitasking dalam berkeluarga sekaligus berperan penting menjaga keharmonisan rumah tangga.
Peran istri zaman sekarang bergeser dibandingkan dahulu yang murni urusan domestik (anak, suami, rumah). Namun, kini mereka memikul tanggung jawab lebih, tak hanya mengurus anak dan keluarga tetapi juga mencari uang, berkarier tanpa melupakan menyenangkan suami. Sehingga sebagian istri bekerja di kantor maupun di rumah.
Psikolog Ajeng Raviando, M.Psi mengatakan, karakter istri masa kini ingin mampu melakukan semua mulai bekerja, bersenang-senang, bersosialisasi dan mengasuh anak dalam satu waktu. Alhasil jika sudah memiliki anak hanya memprioritaskan anak tanpa mementingkan hubungan dengan suami.
“Padahal, hubungan harmonis dengan suami menjadi kunci utama mempertahankan pernikahan,” katanya dalam bincang-bincang Istri Resik, Pernikahan Harmonis di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Selain itu, banyak hal yang menjadi batu sandungan dalam pernikahan masa kini. Misalnya saja gawai, ekspektasi dalam pernikahan dan sedikitnya waktu berkualitas. Bahkan banyak pasangan terbiasa memegang gawai 24 jam, termasuk di tempat tidur.
Ajeng menambahkan, tren perceraian tahun ini meningkat sekitar 15%-20%. Ketidakharmonisan hubungan rumah tangga menjadi alasan utama perceraian.
Untuk mempertahankan keharmonisan dibutuhkan saling memahami bahasa cinta antar pasangan. Setidaknya ada lima bahasa cinta menurut Gary Chapman dalam bukunya berjudul The 5 Love Languages. Ada yang mementingkan perilaku positif (afirmasi), menyukai hadiah, dibantu pasangan maupun melalui sentuhan dan belaian.
“Tiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda. Tugas kitalah untuk mencari tahu, mana bahasa cinta pasangan,” pungkasnya.
