PinkKorset.com, Jakarta – Baru-baru ini BPOM mengeluarkan pernyataan resmi terkait produk Viostin DS dan Enzyplex mengandung DNA babi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan suplemen tulang sendi Viostin DS (nomor izin edar SD051523771) dan suplemen kesehatan pencernaan, Enzyplex (nomor izin edar DBL7214704016A1) positif mengandung DNA babi.
Sejak pengumuman tersebut pada 31 Januari 2018, BPOM meminta kepada PT Pharos Indonesia (Viostin DS) dan PT Medifarma Laboratories (Enzyplex) menghentikan distribusi dan produksi kedua produk ini.
Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat Viostin DS dan Enzyplex tidak mencantumkan keterangan tidak halal. Padahal peraturan ini jelas tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Terkait dengan hal ini, dokter spesialis penyakit dalam Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM, Dr.dr.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,FINASIM, FACP menuturkan, kedua suplemen ini bukan golongan emergency drugs. Sehingga tidak perlu digunakan secara darurat bila tidak halal.
“Masyarakat tidak perlu panik dengan ditariknya kedua produk ini karena ada obat lain yang bisa menggantikan manfaat kedua suplemen tersebut,” ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta baru-baru ini.
Viostin DS dan Enzyplex termasuk suplemen yang banyak dijumpai di pasaran. Viostin DS mengandung glukosamin dan khondriotin sulfat untuk suplemen sendi. Sementara Enzyplex mengandung enzim, bahan anti kembung dan vitamin B kompleks untuk mengatasi kembung serta gangguan pencernaan lain.
Dr. Ari menyarankan kepada masyarakat memeriksa kondisi ke dokter untuk mengetahui penyebab nyeri sendi atau keluhan kembung.
“Supaya pengobatan tepat dapat dilakukan,” pungkasnya.
