PinkKorset.com, Jakarta – Mereka lahir di era digital dengan kesempatan mendapatkan pendidikan lebih tinggi ketimbang generasi sebelumnya.
Generasi alfa (gen A) lahir dari keluarga generasi millennial (gen Y) dan lebih muda ketimbang generasi centennial (Z). Generasi ini tergolong kelompok penduduk paling muda karena lahir pada rentang 2010 ke atas dengan umur paling tinggi 8 tahun.
Diprediksikan generasi alfa menjadi kelompok paling terdidik karena kesempatan sekolah lebih banyak, akrab dengan teknologi dan paling sejahtera dibandingkan generasi-generasi terdahulu.
Namun, masa depan generasi alfa tergantung pola asuh saat ini. Seperti generasi lainnya, mereka memerlukan impian dan mewujudkannya. Impian masa kecil adalah perwujudan dari harapan atau kekuatan dalam diri sehingga menjadi diri yang utuh.
Psikolog anak, remaja dan keluarga Roslina Verauli mengatakan, sebelum memahami impian anak, orangtua masa kini perlu mengetahui profil generasi alfa.
“Generasi alfa mampu beradaptasi dengan perubahan cepat, terbuka proses learning dan re-learning, memiliki keterampilan serta keahlian lebih spesifik,” ucapnya saat diskusi media dalam acara rangkaian Cussons Bintang Kecil Season 6 di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Ia menambahkan, pada era generasi alfa hanya individu dengan kemampuan khusus yang akan menjadi bintang. Melihat karakteristik generasi ini maka orangtua perlu mengedukasi diri sendiri, memahami tahap usia, potensi bakat, kepribadian anak, memfasilitasi bakat mereka dan mengubah lingkungan kehidupan anak menjadi kondusif.
“Untuk mengenali bakat anak dapat dilakukan dari kegiatan bermain, belajar maupun kompetisi, lalu cari apa yang unggul,” pungkasnya.
