Rahasia Poppy Dharsono Rawat Sutra [google]

Rahasia Poppy Dharsono Rawat Sutra

PinkKorset, Jakarta – Poppy Dharsono memiliki cara khusus merawat koleksi kain dan pakaian sutra tetap awet. Seperti apa caranya?

Presiden Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono menuturkan, seringkali pakaian sutra meninggalkan noda di bagian bawah ketiak dan leher yang membentuk warna seperti bedak. Kondisi ini menyebabkan kain mudah rusak dan bolong.

“Saya selalu menyikapinya dengan mencuci menggunakan tangan terlebih dahulu, kemudian dikirim ke dry cleaning,” ucapnya saat jumpa pers Electrolux dalam gelaran Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Metode cuci kering alias dry cleaning sangat cocok untuk membersihkan pakaian halus dan rapuh (delicate). Namun, Poppy tidak selalu memanfaatkan dry cleaning untuk membersihkan koleksi sutra miliknya.

“Yang pasti dry cleaning tidak membersihkan dan tidak mengembalikan ke warna normal setelah beberapa kali dipakai,” sambung model sekaligus peragawati era 1970-an ini.

Lambat laun ia mencuci sendiri menggunakan sabun dan metode khusus. Setelah sutra dicuci tangan, lalu dikeringkan. Sebelum sutra disetrika dikemas dalam plastik dan disimpan dalam freezer beberapa jam. Selanjutnya sutra dikeluarkan dan disetrika.

Tips lain agar sutra awet yakni tidak terlalu sering dicuci. Menurut perempuan kelahiran Garut, 08 Juli 1951 ini pakaian sutra tidak harus sekali pakai kemudian dicuci.

“Jika bisa dipakai 2-3 kali akan lebih baik. Selain itu, mengurangi pencemaran lingkungan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lagoon Wet Cleaning Specialist/ Asia Pacific Electrolux Professional JQ S.E.A., Singapore, Kho Tjin Hok menjelaskan cuci basah (wet cleaning) lebih ramah lingkungan dan sehat ketimbang dry cleaning. Cuci kering biasanya menggunakan pembersih kimia perchloroethylene atau tetrachloroethylene (Perc).

“Perc meninggalkan bau seperti minyak tanah, bersifat toksik. karsinogenik, membahayakan ginjal dan memicu Parkinson,” pungkasnya.