Wisatawan Indonesia Lekat Teknologi [dreamstime]

Wisatawan Indonesia Lekat Teknologi

PinkKorset.com, Jakarta – Sebagian wisatawan Indonesia mengandalkan teknologi dalam merencakan perjalanan dan navigasi.

Studi Visa Global Travel Intentions (GTI) 2017 menemukan, wisatawan Indonesia sangat mengandalkan informasi yang bersumber online di setiap tahap perjalanan. Sebanyak 91% memanfaatkan teknologi tersebut untuk merencanakan perjalanan, 82% pemesanan dan 82% mencari akses untuk koneksi internet saat tiba di negara tujuan.

Bahkan dalam dua tahun mendatang, studi ini memprediksi jumlah rata-rata perjalanan luar negeri wisatawan Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 5,4 perjalanan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir yakni 5 perjalanan.

Alasan berekreasi bersama keluarga saat liburan dan mengusir penat menjadi motivasi utama mereka berpergian.

“Liburan menjadi hal biasa seiring mudahnya mengakses informasi dari ponsel mereka seperti memesan kamar hotel, membeli tiket pesawat hingga menusun rencana perjalanan,” ucap Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/4/2018).

Dalam tren tersebut ponsel adalah alat utama wisatawan memperoleh informasi online. Sebanyak 79% responden mengakses informasi wisata secara online melaui ponsel saat perencanaan dan pemesanan serta 84% saat tiba di destinasi.

Wisatawan Indonesia paling bergantung internet saat berwisata dan paling tinggi dibandingkan wisatawan di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah 97%.

Penggunaan teknologi juga lekat pada wisatawan mancanegara (wisman). Studi GTI yang melibatkan 15.000 responden di lebih dari 27 negara dan teritori ini mengungkap, 83% wisman menggunakan teknologi dalam merencanakan perjalanan dan navigasi di destinasi yang dikunjungi. Angka ini meningkat jika dibandingkan 2015 sebesar 78%.

Sementara itu, mayoritas wisman mengaku lebih mengandalkan uang tunai ketika melakukan pembayaran di luar negeri (77%).

Berbeda dengan wisatawan Indonesia yang menggunakan kartu saat pemesanan sebanyak 81% dan angka tersebut paling tinggi ketimbang wisatawan global lainnya. Namun hanya setengahnya yang menggunakan kartu di destinasi tujuan.