2014, Kegagalan Fiskal AS Bayangi Investor

PinkKorset.com, New York – Memasuki 2014, masih ada kekhawatiran yang membayangi para investor. Apa lagu kalau bukan berlanjutnya kegagalan fiskal di AS.

Analis politik senior Nomura investment bank, Alastair Newton mengatakan, pasar masih bisa optimistis pada Oktober lalu, ketika terjadi government shutdown, yakni penghentian sebagian aktivitas pemerintah AS. Namun, kompromi yang dilakukan pemerintah AS, akan menimbulkan reaksi negatif, terutama bila masalah finansial AS tidak kunjung mendapat solusi.

“Ketidakpastian fiskal tampaknya akan berlangsung pada kuartal pertama 2014, sehingga dapat menunda tapering hingga kuartal kedua 2014,” ujarnya dalam riset seperti dikutip dari CNBC, Selasa (19/11/2013).

Seperti diketahui, Presiden AS Barack Obama menandatangi kompromi pada Oktober lalu, yang isinya memperpanjang plafon kredit  hingga 7 Februari mendatang dan mengaktifkan kembali pemerintahan, dengan menyetujui pendanaan hingga 15 Januari 2014. Ini berarti AS bisa kembali mengalami krisis anggaran dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut Newton, ada kemungkinan akan tercapai kesepakatan tidak mengikat dalam pembahasan DPR dan Senat AS awal Januari nanti, yang dapat menganulir tenggat anggaran pada 15 Januari. Kondisi ini berpotensi menghindari penghentian aktivitas pemerintahan.

Kesepakatan tersebut memang dapat mengatasi permasalahan belanja pemerintah, tetapi membiarkan isu batas atas utang tetap menggantung tanpa penyelesaian.

“Tidak jelas apakah kesepakatan itu akan menyertakan anggaran untuk menaikkan plafon kredit  pada 7 Februari, dengan ekspektasi Kementerian Keuangan AS harus mencadangkan langkah-langkah luar biasa untuk menghindari kemungkinan gagal bayar,” katanya.

Newton pun memperkirakan, kondisi ini akan berlanjut setidaknya hingga pertengahan Maret 2014. Sementara dengan besarnya kemungkinan adanya ekspektasi arus masuk penerimaan pajak yang tinggi pada akhir Maret, hal ini akan berlanjut hingga pertengahan Juni.