Aksi Jual Berlanjut, Rekomendasi BoW

PinkKorset.com, Jakarta –  Aksi jual pelaku pasar masih akan berlanjut pada perdagangan Kamis (14/11/2013). Namun, investor disarankan untuk beli di harga dasar.

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, kenaikan BI rate yang tidak berhasil meredam pelemahan rupiah memberikan alasan untuk pelaku pasar melakukan aksi jual kembali di IHSG.

Namun, posisi indikator stochastic harian sudah mulai mendekati posisi oversold (jenuh jual) sehingga bila penekanan lebih lanjut rekomen buy on weakness. “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.235-4.191-4.090 dan resistance 4.450-4.502-4.581,’ujarnya.

Saham pilihan Yuga adalah Indofood (INDF) yang saat ini diperdagangkan dengan PE 2013 21,43 kali, PBV 1,46 kali dan ROE. 6,64%. Koreksi pada emiten holding makanan dan minuman (ICBP) dan CPO (SIMP) dinilai dapat menarik minat bargain hunting pelaku pasar asing bila sudah mulai bottoming di daerah jenuh jual (oversold), “Rekomendasi beli dengan  target Rp6.550,”katanya.

Saham konsumer lain pilihan Yuyga adalah Gudang Garam (GGRM) dengan PE 2013 16,59 kali, PBV 2,52 kali dan ROE 15,12%.

Emiten produsen rokok yang permintaan akan produknya inelastis terhadap harga  ini, selama sepekan terakhir mengalami kenaikan di saat IHSG terkoreksi (korelasi negatif). Rekomen akumulasi bila terjadi pullback minor untuk konsolidasi reli sebelumnya, dengan target harga di Rp37.550,”ucapnya.

Untuk saham grup Bakrie, Energy Mega Persada  (ENRG), Yuga merekomendasikan akumulasi moderat, bila terjadi koreksi untuk kembali ke low Rp74-72. Hal ini mengingat ENRG sudah mengalami perbaikan secara fundamental selama setahun terakhir.

Saat ini, ENRG diperdagangkan dengan PER 2013 1,05 kali, PBV 0,32 kali dan ROE 30,7%,”Rekomendasi  beli dengan target Rp83,”ucapnya.

Astra International (ASII) menjadi jagoan Yuga dengan target Rp6.650. Saat ini, emiten diperdagangkan dengan PER 2013 14,7 kali, PBV 2,69 kali dan ROE 18,21%. “Bila terjadi koreksi yang cukup dalam di emiten konsumer otomotif dengan market cap terbesar di IHSG ini rekomen akumulasi karena akan cepat mengalami technical rebound dari zone oversold (jenuh jual).”