Badai Terkuat Dunia Hantam Filipina Pagi Ini

PinkKorset.com, Manila – Salah satu badai terkuat menghantam Filipina pada Jumat (8/11/2013) pagi,  menyebabkan kerusakan yang cukup besar.

“Akan ada kerusakan dalam skala bencana, ” ujar Jeff Masters , mantan meteorolog topan yang merupakan direktur meteorologi di perusahaan swasta Weather Underground.

Kecepatan angin maksimum Topan Haiyan ini adalah 195 mph, dengan kecepatan angin hingga 235 mph. “Ini adalah angin siklon tropis terkuat dunia tahun ini,”menurut U.S. Navy’s Joint Typhoon Warning Center di Hawaii.

Sekitar satu juta orang berada di tempat pengungsian yang tersebar di lebih dari 20 provinsi. Penduduk melarikan diri, menyusul datangnya badai yang memutus aliran listrik, saluran telepon,  menghantam landasan transportasi udara dan laut serta memblokir jalanan.

“Kami takut karena ada kabar bahwa air laut akan naik, ” ujar Feliza, guru sekolah dasar di provinsi Leyte Selatan. “Kami bisa merasakan angin yang kuat, sekolah kami sekarang dipenuhi pengungsi. Pepohonan di wilayah pesisir sudah bertumbangan. ”

Weather Channel yang diketuai meteorolog Michael Palmer juga memperingatkan, bahwa badai itu mungkin menyebabkan kerusakan yang cukup besar, dengan kerugian yang signifikan.

Menurutnya, Filipina adalah negara yang miskin dan tidak ada tempat mengungsi yang layak. Apalagi karena Filipina adalah negara pulau. “Ada angin topan serupa yang melanda pada 1990 yang menewaskan 700 orang dan kini mungkin Anda akan melihat hal yang lebih buruk lagi,” katanya.

Kekuatan Topan Haiyan diperkirakan akan mereda setelah meninggalkan Filipina dan menuju Vietnam dengan kecepatan angin hingga 125 mph pada Sabtu dan Minggu.

Rata-rata 20 badai melanda Filipina setiap tahun. Pada 2011, badai Washi menewaskan 1.200 orang , 300 ribu dan menghancurkan lebih dari 10 ribu rumah. Bopha, badai  terkuat yang melanda Filiipina tahun lalu, meratakan tiga kota pesisir di pulau selatan Mindanao, menewaskan 1.100 orang dan menghancurkan ladang, properti dan infrastruktur senilai US$ 1 miliar.