Bijak Mengatur Keuangan Pascalebaran Foto: google

Bijak Mengatur Keuangan Pascalebaran

PinkKorset.com – Banyak orang yang kerap melonggarkan manajemen keuangan mereka selama libur lebaran. Selain karena faktor ‘hadiah’ setelah berpuasa sebulan penuh, ini adalah momen berharga temu dan silaturahmi keluarga yang hanya digelar setahun sekali.

Coba ingat, berapa biaya yang telah dikeluarkan selama libur lebaran kemarin?

Mudik keluarga kecil beranggotakan 4 orang dari Jakarta ke Surabaya selama 4 hari saja, bisa menghabiskan sekitar Rp6-10 juta. Biaya ini termasuk perjalanan kereta api pulang pergi, membeli oleh-oleh untuk sanak saudara,  tradisi membagikan angpao, pengeluaran untuk makan, serta acara liburan lainnya bersama keluarga besar.

Kalaupun memutuskan tidak mudik, acara pelesiran keluarga juga harus merogoh kocek yang lebih dalam. Terutama karena berbagai tempat wisata menaikkan tarif pada libur raya. Hal ini diikuti tingginya harga makanan yang dijual di kawasan tersebut.  Sementara mall menjadi tempat pilihan yang praktis, mengingat warung makan selama lebaran banyak yang tutup.

Dengan lonjakan pengeluaran di hari raya ini, Tunjangan Hari Raya yang diterima karyawan pun terkadang tidak mencukupi berbagai keperluan, sehingga kartu kredit pun dikeluarkan saat berbelanja.

Alhasil, setelah masa libur lebaran usai,  banyak yang tersadar bahwa keuangan mereka sudah jauh menipis. Gaji yang seyogyanya digunakan untuk memenuhi keperluan hidup rutin usai lebaran, sudah terpakai. Tagihan kartu kredit memasuki jatuh tempo, sedangkan untuk membayarnya, gaji belum diterima.

Lalu, bagaimana solusinya jika dana menipis? Padahal ini baru pertengahan bulan.

Coba lihat sumber-sumber dana yang dapat digunakan, seperti dana darurat atau dana simpanan. Kemudian periksa limit kartu kredit dan gunakan sebijak mungkin. Pemasukan juga bisa digenjot, misalnya dengan mencoba jualan via online atau mengambil pekerjaan paruh waktu.

Bagaimanapun, aksi menabung juga tetap dijalankan. Di tengah kondisi keuangan menipis, selalu biasakan sisihkan dana lebih. Hal ini bisa dijadikan kebiasaan baik yang dapat ditiru seluruh anggota keluarga.

Terpenting  adalah lakukan penghematan. Kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting dan hanya beli barang yang benar-benar diperlukan. Anda bisa memangkas daftar belanja bulanan, membawa bekal makanan dari rumah ketimbang jajan di restoran, menghindari belanja pakaian baru atau aksesoris mobil. Demikian juga acara nonton di bioskop atau ke wahana rekreasi pada akhir pekan pun sebaiknya ditunda.

Perlu komitmen besar untuk melakukan hal ini. Namun, jangan khawatir. Anda hanya melakukan langkah-langkah ini hingga keuangan keluarga membaik dan sudah berjalan normal. Setelah itu, kegiatan-kegiatan non-primer pun bisa berjalan kembali. Namun, kondisi keuangan harus terus dikontrol, sehingga tetap tertata dengan baik dan tidak macet.

Sembari melakukan hal tersebut, Anda bisa cek kembali apakah pengeluaran-pengeluaran selama liburan kemarin sudah sesuai dengan rencana anggaran. Pelajari pos-pos mana yang pengeluarannya lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan. Hal ini dapat menunjukkan, apakah Anda termasuk orang yang taat dengan perencanaan atau memiliki toleransi lebih.

Catat pengalaman Anda dan gunakan untuk perencanaan di liburan Lebaran tahun mendatang.