Dibeli, Namun Tak Pernah Terpakai Foto: wikipedia

Dibeli, Namun Tak Pernah Terpakai

PinkKorset.com, Jakarta – Kita semua membeli barang dengan niat baik, dengan tujuan untuk digunakan. Namun, banyak yang akhirnya tidak terpakai.

“Perempuan membeli barang-barang karena memiliki rencana besar untuk diri mereka. Namun, kadang momentum itu hilang, ” ujar Julia Scott, pendiri BargainBabe.com. “Mereka pun memutuskan untuk melakukan rencana itu di hari lain.”

Berikut adalah beberapa hal yang biasa dibeli, namun akhirnya justru diabaikan bahkan sama sekali tidak terpakai.

 

Tawaran diskon online (daily deals)

Foto: google

Foto: google

Kiriman email berisi diskon besar yang membanjiri inbox Anda setiap pagi sulit untuk dilewatkan. Namun, penawaran via situs belanja seperti Groupon dan Living Sovial sering diterima secara terburu-buru tanpa banyak berpikir apakah itu perlu, praktis atau akan digunakan sebelum tanggal kadaluwarsa.

Selain itu,  yang sering sulit untuk diingat adalah untuk menggunakan diskon tersebut. The New York Times melaporkan bahwa 20% dari pengguna, tidak pernah menukarkan diskon grouponnya. Demikian menurut Sam Hamadeh, kepala eksekutif PrivCo, perusahaan analisis keuangan.

Deal seperti ini biasanya membujuk seseorang untuk tampil lebih baik dan memiliki hidup yang menarik dengan teman-temannya. Tidak heran, bila penawaran ini menciptakan ketergesaan konsumen karena khawatir jika mereka tidak langsung bertransaksi sekarang, maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tawaran besar yang menarik.

Andrea Woroch pun menyarankan agar Anda melihat penawaran diskon, hanya bila membutuhkannya. Groupon adalah pilihan yang baik bagi orang-orang yang membutuhkan tawaran harian yang tersedia.

 

Aplikasi untuk ponsel

Foto: foxbusiness

Foto: foxbusiness

Sebuah perusahaan perangkat lunak Boston dengan spesialisasi analisis aplikasi, mencoba mengadakan penelitian tentang hal ini di daerahnya. Riset menemukan bahwa 26% dari pelanggan yang mendownload aplikasi, menggunakannya sekali, dan tidak pernah kembali ke aplikasi itu.

Karena aplikasi begitu murah, mudah dan cepat untuk di-download, Anda terkadang tidak terlalu merasa bersalah bila membelinya. Dengan harga tidak lebih dari Rp10.000, membeli sebuah aplikasi atau permainan bukanlah investasi yang besar.

Namun, sebagian besar orang akhirnya hanya menggunakan beberapa aplikasi di ponsel, karena aplikasi yang mereka miliki terlalu banyak.

Coba periksa aplikasi yang Anda miliki di ponsel dan simpan yang benar-benar Anda gunakan hingga sebulan terakhir.  Sementara ketika Anda menemukan aplikasi menarik, coba tunggu hingga sehari untuk memasikan  Anda masih menginginkannya besok.

 

Keanggotaan gym

Foto: theheritagehotel

Foto: theheritagehotel

Sebuah riset yang berjudul Paying Not to Go to the Gym menunjukkan bahwa ketika anggota yang ditawarkan paket sekitar Rp100 ribu per kunjungan atau kontrak bulanan seharga Rp700 ribu per bulan, mereka yang memilih kontrak bulanan pergi ke gym rata-rata hanya empat kali.

Alhasil, mereka membayar 70% lebih mahal per kunjungan dari rencana sebelumnya. Mereka harus di. Dan berkat pemotongan otomatis, banyak keanggotaan gym pergi tidak terpakai selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

 

Peralatan olahraga

Foto: msn

Foto: msn

Siapa yang tidak ingin memiliki tubuh yang seksi dan berisi, apalagi menjelang tahun baru.  Namun, eforia memiliki peralatan olahraga dapat dengan cepat menguap. “Memulai latihan teratur bukanlah sesuatu yang bisa terjadi dalam semalam, terutama jika Anda baru mulai berolahraga,” kata pakar konsumen Andrea Woroch.

Consumer Reports menemukan bahwa hampir 40% dari orang-orang yang membeli peralatan olah raga di rumah menggunakannya jauh lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya. Seorang blogger di New York Times mengaku menjadi salah seorang dari mereka yang membeli alat olah raga tersebut, “Meski ia sangat berniat untuk plah raga di rumah, saya ternyata tidak suka olah raga dalam ruangan, setidaknya di rumah saya.”

Untuk menghindari pemborosan uang, lebih baik bila Anda mencoba gym yang menawarkan keanggotaan trial gratis dan mencoba beberapa gerakan gym untuk mengetahui apakah gaya hidup ini cocok untuk Anda.

Andrea mengatakan, bila memilih untuk berolahraga di rumah, ada begitu banyak latihan yang dapat dilakukan di ruang tamu secara gratis. “Pertimbangkan juga olahraga di sekitar rumah. Anda dapat menikmati alam, sekaligus membakar kalori.”

 

Alat dapur

Foto: msn

Foto: msn

The New York Times menemukan bahwa bahkan profesional berpengalaman suka tergiur dengan peralatan yang menarik, seperti rak pengering pasta dan panci serba guna. Bahkan sesuatu yang tampaknya berguna sebagai pengolah makanan (food processor) biasanya tidak pernah meninggalkan kardusnya.

 

Buku-buku

Foto: readcwbooks

Foto: readcwbooks

 Berdasarkan jumlah tanggapan dalam kelompok diskusi di Amazon.com dan Goodreads.com, kebanyakan orang membeli buku-buku yang memang diniatkan untuk baca, namun ternyata tidak. Orang biasanya membeli buku karena direkomendasikan, diskon atau karena mengagumi pengarangnya.  Atau bisa saja karena buku tersebut dirasa perlu dibaca, entah karena penting atau merupakan tren terbaru.

 

Pakaian

Foto:eventbrite

Foto:eventbrite

Menjelang akhir tahun, Anda pasti merasa terus dibombardir dengan segala tawaran dan bujukan peritel yang  mendorong untuk melakukan pembelian. Sebut saja, Diskon hingga 70%, Beli Satu Gratis Satu, Pembelian Kedua Diskon 50%, serta banyak lainnya.

Dengan promosi tersebut, banyak orang yang ‘kalap’ dan berakhir dengan membeli produk yang belum tentu dibutuhkan. Menurut Wall Street Journal , kebanyakan orang hanya memakai 20% pakaian milik mereka.

Penulis April Dykman mencoba melongok isi lemarinya dan mempertahankan pakaian yang hanya ia sukai. Dia ternyata menemukan banyak yang tidak pernah lagi dipakai. Andrea Woroch menyarankan untuk berinvestasi dalam pakaian berkualitas yang bisa dikenakan untuk beberapa masa sekaligus. Juga, pastikan pakaian tersebut pas di tubuh Anda sebelum membelinya.

Untuk mengurangi pengeluaran, Anda bisa mencari beberapa pakaian dengan merek lokal, ketimbang merek luar yang biasanya lebih mahal. Bila ada pakaian yang sudah tak terpakai, Anda bisa menjualnya dalam bazaar atau toko online.