IHSG Masih Cari Arah [google]

IHSG Masih Cari Arah

PinkKorset.com, Jakarta – Kurangnya ada momentum kuat secara negatif maupun positif di IHSG menyebabkan situasi pasar menjadi sideways dengan range sempit. Apa pilihan saham untuk perdagangan Rabu (30/10/2013)?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, saat ini pelaku pasar masih menunggu pergerakan lebih lanjut untuk menentukan arah IHSG. Dalam kondisi tersebut saham lapis dua lebih cenderung bermain versus yang mid ke big cap.

“IHSG hari ini akan bergerak dengan support 4.505-4.450-4.375-4.310 dan resistance 4.650-4.780,”ujarnya.

Di tengah situasi ini, Yuga merekomendasikan saham Perusahaan Gas (PGAS) dengan PE 2013 13,47 kali, PBV 5,32 kali dan ROE 39,49%. “Rekomendasi beli dengan target Rp5.300,”katanya.

Pascakoreksi dari level Rp5.450 selama lima hari, emiten distributor gas PGAS mulai mengurangi momentum aksi jual dengan tidak mencetak new low lagi, dan mencoba berkonsolidasi dalam kondisi oversold (jenuh jual). “Bila tekanan jual mereda dalam beberapa hari kedepan, saya optimis akan adanya upward retracement,”tuturnya.

Saham asuransi milik grup Panin, Panin Life (PNLF) juga menarik, karena merangkak naik dalam minor uptrend di saat IHSG mendatar dalam sideways trend. Meskipun menemui kendala di kondisi overbought (jenuh beli),

Bila terjadi koreksi minor atau pullback rekomen akumulasi dengan target Rp220, untuk kontinuasi minor uptrend sebelumnya. Saat ini, PNLF diperdagangkan dengan PE 2013 4,77 kali, PBV 0,67 kali dan ROE 13,60%.

Yuga juga menjagokan saham konsumer  otomotif  Astra International (ASII), yang saat ini dipedagangkan dengan PER 2013 15,48 kali, PBV 286 kali dan ROE 18,46,”Rekomendasi beli dengan target Rp6.850.

Menurutnya, emiten dengan market cap terbesar di IHSG ini terlihat akan mengalami koreksi ke price gap bawah Rp6.550 dan support low end trading range pertama di Rp6.450 . Bila hal itu terjadi, rekomen untuk akumulasi on weakness dengan skenario kembali upswing ke Rp6.850.

Saham terakhir pilihan Yuga adalah Bank ICB (BABP) dengan PER 2013 20,50 kali, PBV 1,35 kali dan ROE 1,69%.

Emiten perbankan BUMN lapis dua ini melawan tren IHSG yang mendatar selama ini, yakni dengan naik cukup tajam dari level Rp110.  Namun sekarang BABP menemui aksi jual dalam formasi konsolidasi jangka pendek untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought), “Rkomen akumulasi dengan trading target Rp144,”katanya. [ter]