IHSG Terancam Profit Taking

PinkKorset.com, Jakarta –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat meskipun tersendat.  Investor sebaiknya mewaspadai profit taking pada Selasa (29/10/2013).

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, kenaikan IHSG yang terkesan tersendat-sendat akibat efek regional, menandakan bahwa pelaku pasar harus mewaspadai kembalinya aksi jual, untuk membuat IHSG terkoreksi ke kisaran support bawah 4.505-4.450.

Reli sesaat ini pun dinilai belum dapat merubah tren jangka pendek maupun medium ke arah positif. “IHSG hari ini akan bergerak di level support 4.450-4.375-4.310 dan resistance 4.650-4.780,”ujarnya.

Saham pilihannya adalah  Lippo Karawaci (LPKR), dengan PE 2013 22,77 kali, PBV 2,04 kali dan ROE 9,02%. Menurutnya, kenaikan bertahap yang cukup pelan  di emiten properti milik grup Lippo ini akhirnya mulai membangun momentum untuk mencoba breakout dari formasi konsolidasi selama tiga pekan terakhir, “Rekomendasi akumulasi moderat, dengan target di Rp1.200,”ujarnya.

Saham Bhakti Investama (BHIT) juga menarik, dengan PE 2013 14,80 kali, PBV 0,67 kali dan ROE 4,50%.

Pascakenaikan dari level rendah Rp330 ke Rp370, emiten holding milik Harry Tanoe ini terkonsolidasi untuk meredakan keadaan jenuh beli di indikator stochastic harian. Namun, proses perbaikan tren belum selesai, “Rekomendasi beli secara moderat dengan memperhitungkan cutt loss point. Trading target Rp380,”katanya.

Dua saham terakhir berasal dari sektor tambang, yakni Aneka Tambang (ANTM) dan Harum Energy (HRUM), dengan  target masing-masing di Rp1.620 dan Rp3.350 per lembarnya.

ANTM mendapat rekomendasi akumulasi on weakness karena tren jangka pendek masih naik. Emiten pertambangan emas dan nikel BUMN ini menjadi pilihan, meski terjadi proses konsolidasi sideways setelah gagal mencetak new high lagi selama tiga hari.

Hal ini merupakan tanda bahwa akan ada koreksi minor pullback setidaknya ke daerah antara moving average 10 dan 20 harian (Rp1.530-1.500).

Sedangkan kenaikan tiga hari di emiten batu bara HRUM tanpa new high,  dapat menyebabkan  pullback minor untuk meredakan keadaan overbought (jenuh beli). “Investor tetap disarankan buy on weakness karena formasi channel naik dari low Rp.2.800 masih relatif utuh,”ujarnya. [ter]