PinkKorset.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menaikkan tarif tiket ekonomi jarak jauh mulai Januari 2014.
Hal ini karena pelemahan nilai tukar rupiah dan belum diperolehnya kontrak PSO (Public Service Obligation) 2014.
“Kenaikan tarif tidak terelakkan, karena hingga kini dana subsidi dari pemerintah belum disetujui,” kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan, usai menghadiri acara “BUMN Award 2013: Membangun Daya Saing Menuju BUMN Unggul”, di Jakarta, Kamis (5/12/2013)malam.
Menurut Jonan, yang pada acara tersebut mendapat penghargaan “The Best CEO BUMN” 2013 versi Majalah BUMN Track, jumlah PSO yang diusulkan pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp800 miliar.
“Sekarang sudah masuk Desember 2013, sehingga sangat tidak mungkin pemerintah menetapkan kontrak PSO itu untuk tahun depan. Dengan begitu maka mau tidak mau tarif harus ditanggung sendiri oleh penumpang,” katanya.
Keharusan menaikkan tiket, lanjutnya, juga dipicu merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kondisi ini meningkatkan beban operasional KAI, karena sebagian besar peralatan terutama mesin, gerbong dan sistem persinyalan berasal dari impor.
Menurut Jonan yang menjabat sebagai orang nomor satu di PT KAI sejak 2009 ini, Jika pelemahan rupiah terus berlanjut maka dipastikan beban operasional akan meningkat 7-8%. “Konsekuensinya tarif pasti naik. Kalau tidak dinaikkan pelayanan pasti turun. Apalagi jika dolar AS permanen di atas level Rp12.000,” ujarnya. (ant)
