Koreksi IHSG Berlanjut, Buy on Weakness Pelemahan rupiah masih akan menekan indeks. Namun investor bisa buy on weakness.

Koreksi IHSG Berlanjut, Buy on Weakness

PinkKorset.com, Jakarta – Pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut.  Investor disarankan akumulasi di harga dasar untuk perdagangan Rabu (13/11/2013).

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, pelemahan rupiah di atas 11.500 membuat pelaku pasar enggan mengambi posisi beli yang agresif, sehingga IHSG terkoreksi lagi.

Bila penekanan lebih lanjut rekomen akumulasi on weakness karena indikator stochastic harian sedang dalam proses untuk masuk ke daerah jenuh jual (oversold). “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.324-4.265-4.191 dan resistance 4.505-4.582-4.611 -4.680,”ujarnya.

Dua saham tambang pilihannya adalah Adaro Energy (ADRO) dan Harum Energy  (HRUM) dengan target trading dapat mencapai Rp1.210 dan Rp3.700 per lembarnya.

Adaro Energy (ADRO) saat ini diperdagangkan dengan PE 2013 13,43 kali, PBV 1,03 kali dan ROE 7,80%. Koreksi minor akibat kegalalan untuk meneruskan mencetak new high lagi pascareli tiga hari berturut-turut di emiten batu bara ini, dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi posisi dalam pola minor uptrend yang terbentuk sejak sepekan terakhir.

Sedangkan saham HRUM menarik, bila terjadi koreksi untuk meredakan keadaan overbought (jenuh beli) di indikator stochastic pasca kenaikan cukup tajam. Saat ini HRUM diperdagangkan dengan PER 2013 17,07 kali, PBV 2,09 kali dan ROE 12,21%, “Rekomen akumulasi dalam pola minor uptrend yang terbentuk sejak tiga minggu terakhir,”katanya.

Yuga juga merekomendaskan Perusahaan Gas (PGAS), dengan PE 2013 12,24 kali, PBV 4,17 kali dan ROE 34,19%. Pasca koreksi dari high Rp5.500 yang berlangsung lebih dari 2 pekan, emiten distributor gas BUMN ini mulai membentuk suatu short term bottom untuk memicu upward retracement setidaknya ke Rp5.150, “Rekomen akumulasi moderat,”ucapnya.

Saham Alam Sutera Realty (ASRI) menjadi pilihan Yuga. Menurutnya, koreksi selama dua pekan lebih di emiten properti ini dari high Rp700 pada akhirnya akan menemui bottom jangka pendek di daerah jenuh jual (oversold) di kisaran Rp490-480. “Rekomen akumulasi on weakness secara moderat, dengan target di Rp550,”ujarnya.