Lombok pun Makin Populer Foto: sanuksabai

Lombok pun Makin Populer

PinkKorset.com, Lombok – Keindahan Lombok kian menyedot minat wisatawan mancanegara, yang tampaknya frustasi dengan kondisi Bali yang sumpek.

Lihat saja jumlah kedatangan internasional dan domestik pada compound annual growth rate (CAGR) melalui Bandara Internasional Lombok yang melesat menjadi 858.710 penumpang pada 2012, ketimbang satu dekade sebelumnya yang hanya 181.429 orang.

Menurut hasil studi HVS, konsultan penyedia data industri pariwisata, jumlah kedatangan tersebut relevan dengan jumlah kunjungan di hotel-hotel berbintang. Selama 2007-2012, jumlah kunjungan naik 17,4%. Turis internasional lebih banyak dari domestik, masing-masing 22,6% dan 15,4%.

Turis asing juga rata-rata menginap di hotel bintang tiga dan lima lebih lama ketimbang turis domestik. Pada 2012 saja, perbandingan lama menginap turis asing dengan domestik adalah 3,50 hari banding 2,94 hari.

Peningkatan signifikan ini salah satunya merupakan keberhasilan pemerintah provinsi dalam mempromosikan Lombok dan Sumbawa sebagai tujuan wisata baru.

HVS juga menyebut, hingga 2016 mendatang Lombok akan menambah jumlah pasokan kamar hotel baru sebanyak 1.075 unit.

“Namun, sejumlah besar proyek dikabarkan masih berada pada tahap awal perencanaan, terutama di Lombok bagian selatan, dan berpotensi dibangun sejumlah ribuan kamar. Sementara situs lainnya sudah memasuki tahap awal pengembangan, seperti Mandalika Resort,” ujar Senior Vice President Consulting of HVS Singapura, Marc Kramer.

Antara 2010 dan 2012 , pasokan kamar hotel berbintang pada CAGR tumbuh 28,5%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada hotel bintang tiga, dari sebelumnya 375 unit pada 2011 menjadi 731 unit pada 2012, atau naik  hampir 95%.

“Lonjakan pasokan ini sebagian besar disebabkan dibukanya beberapa hotel secara bersamaan pada 2011, seperti Lombok Garden Hotel sebanyak 227 kamar dan Lombok Plaza Hotel sebanyak 117 kamar,” jelas analis HVS Singapura, Peh Jun Rei.

Jumlah kamar terus meningkat pada tahun berikutnya, mencapai 2.794 kamar. Kamar hotel bintang 4 mendominasi sebanyak 40%, disusul bintang tiga 35% dan hotel bintang satu dan dua sekitar 16%. Sementara hotel bintang lima hanya 9%.

Adapun merek hotel internasional yang sudah beroperasi adalah Sheraton Senggigi, Novotel, dan Oberoi. Sebagian besar lainnya merupakan hotel domestik. [kompas]