Duh, Bayar Utang dengan Organ Tubuh

PinkKorset.com – Saat terdesak dan membutuhkan pinjaman uang, seseorang biasanya tak berpikir lebih lanjut apa yang harus mereka korbankan untuk melunasinya. Beberapa memilih tindakan  putus asa.

Jutaan warga Bangladesh yang hidup di bawah garis kemiskinan mengalami hal ini. Sebenarnya tak jauh berbeda dengan orang miskin di Indonesia. Namun satu tren membayangi di negara Asia Selatan ini.

Panen gagal membuat mereka kesulitan memutar uang modal yang merupakan pinjaman. Tenggat waktu sudah dekat, sementara tengkulak makin nekat. Mereka pun ramai-ramai menjual organ tubuh ke pasar gelap.

Salah satunya Mohammad Akhtar Alam (33). Luka jahitan sepanjang hampir 30 cm berada di sisi perutnya, bekas bedah untuk mengambil ginjalnya. Sayangnya, perawatan pascaoperasi yang ia lakukan amat buruk.

Pemuda itu tak lagi bisa bekerja karena sebagian tubuhnya lumpuh. Hanya satu matanya yang berfungsi dan ia tak bisa mengangkat benda-benda yang berat. Belum lagi pengambilan organ yang merupakan tindakan ilegal.

Di Bangladesh, organ hanya boleh diambil saat pemilik ingin memberikannya ke pasangan atau keluarga mereka. Alam kini hanya bisa duduk menjaga tokonya yang menjual sembako dengan penghasilan pas-pasan.

Dua tahun lalu, pendapatan Alam sebagai sopir tak cukup. Ia mendatangi lebih dari delapan LSM untuk mendapatkan kredit mikro. Saat mulai kepayahan membayarnya, ia menjual ginjalnya.

Berapa banyak utang Alam ketika itu? Meski hanya sebesar US$1.442 atau sekitar Rp16 juta, bagi Alam itu banyak. Dari menjual ginjal, ia memperoleh US$6.360. Tetangga Alam, Mohammad Moqarram, juga mengalami hal sama.

Banyak pakar menyatakan, kegagalan mikro kredit menyebabkan langkah putus asa ini ditempuh warga Bangladesh. Terutama pada struktur pembayarannya yang membuat utang itu jadi berlipat ganda. LSM-LSM itu juga tak pernah diaudit. [ram]