Para Pemimpin Perempuan yang Pemberani Foto: Google

Para Pemimpin Perempuan yang Pemberani

PinkKorset.com – Meski memasuki jaman modern, perempuan sebagai pemimpin masih mendapat banyak pertentangan. Tapi, banyak juga yang berani.

Empat perempuan berikut ini dipilih karena, meski menuai pro dan kontra, mereka adalah sosok di puncak yang memiliki kekuatan dan kekuatasaan untuk mengungkapkan pendapat. Mereka adalah para perempuan pemberani. Siapa saja?

 

Foto: Google

Foto: Google

Margaret Thatcher

Siapa tak kenal si Iron Lady? Thatcher adalah mantan Perdana Menteri Inggris (1979-1990). Ia perempuan pertama yang berhasil masuk ke dalam parlemen negaranya. Meski kebijakan politiknya kontroversial dan sensaional, hingga meninggal di usia ke-87 awal tahun inipun, Thatcher masih berpengaruh. Terutama sebagai perempuan yang mampu bertahan dan berhasil mencapai tujuannya dalam karir dan pekerjaan di tengah-tengah hegemoni laki-laki.

Julukan Iron Lady sebenarnya diberikan dalam konotasi negatif, meski pada akhirnya melekat pada diri sosok yang dalam filmnya diperankan aktris Meryl Streep ini. Thatcher dikatakan hampir tak memiliki sifat seperti perempuan pada umumnya yang hangat, penuh kasih sayang, empati. Sosok perempuan kelahiran 1925 ini keras dan tegas.

 

Foto: Google

Foto: Google

Sheryl Sandberg

Sebelum menjadi chief operating officer (COO) Facebook, Sandberg menulis sebuah buku mengenai bagaimana perempuan bisa melakukan hal yang lebih baik dengan diri mereka sendiri. Ia aktif menyuarakan perempuan, bahwa kita bisa melakukan apa saja yang dilakukan laki-laki seperti bekerja dan mengeluarkan pendapat. Buku bertajuk Lean In: Women, Work and the Will to Lead itu kemudian menjadi best seller.

 

Foto: Google

Foto: Google

Hillary Clinton

Dalam kunjungannya di konferensi PBB di Beijing pada 1995, Hillary mengkritik keras kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Cina. Dengan semangat, mantan Ibu Negara dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ini mendeklarasikan bahwa hak perempuan adalah bagian dari HAM.

Ketika jadi ibu negara dari Presiden Bill Clinton, ia sempat mengungkapkan kritik terhadap skandal yang kadang terjadi di dalam pemerintahan. Sayangnya, kritik keras itu malah diuji saat sang suami terlibat skandal seks dengan salah satu bawahannya pada 1998, Monica Lewinsky.

Meski sulit, Hillary memutuskan untuk tetap berada di sisi Bill Clinton dan membuat perempuan seluruh dunia membuka mata mengenai betapa hebatnya ibunda Chelsea Clinton ini.

 

Foto: Google

Foto: Google

Eva Peron

Lebih dikenal dengan nama Evita, istri kedua mantan Presiden Argentina Juan Domingo Peron ini merupakan sosok perempuan terkenal yang mewakili negara berkembang. Sayang, usianya pendek, hanya 33 tahun. Ia meninggal dunia karena mengidap kanker. Meski begitu, ia amat berpengaruh.

Saat menjadi ibu negara, Evita membentuk yayasan amal Eva Peron dan membangun banyak rumah serta sekolah untuk kaum perempuan dan orang miskin Argentina. Evita juga memimpin pembentukan Partai Peronis Perempuan yang merupakan partai politik pertama di Argentina. Di 1952, Evita dijuluki sebagai ‘Pemimpin Rohani Bangsa’.