Pascalibur, Apa Rekomendasi Untuk Investor?

PinkKorset.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih sulit untuk beranjak naik hingga level 4.750. Apa saran untuk pelaku pasar pada perdagangan Rabu (6/11/2013)?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, secara teknikal, grafik bulanan dan mingguan IHSG terlihat masih bermain jauh dibawah high selama sepekan terakhir. “Hal ini menunjukkan bahwa secara tren, IHSG untuk jangka pendek masih berat untuk melanjutkan kenaikan hingga 4.750 dan lebih cenderung untuk turun mengetes support 4.358 dan 4.310,”ujarnya.

Dalam kondisi ini, Yuga menilai, pelaku pasar akan lebih bijak bila melakukan buy one weakness ketimbang mengejar reli,”Hari ini, IHSG akan diperdagangkan dengan support 4.358-4.310-4.191 dan resistance 4.563-4.611 -4.680,”katanya.

Dua saham perbankan masih menjadi pilihan Yuga, yakni Bank Bumiputera (BABP) dan Bank BCA (BBCA). Emiten perbankan lapis dua BABP ini dinilai menarik, meski gagal mencetak  new high pascakenaikan sepekan terakhir. BAPB akhirnya mulai terkoreksi untuk meredakan keadaan overbought (jenuh beli) di indikator stochastic harian.

Saat ini, BAPB diperdagangkan dengan PE 2013 14,5 kali, PBV 1,07 kali dan ROE 1,2%,”Rekomendasi trading buy dengan target Rp150,”ucapnya.

Sementara itu, BBCA dinilai patut menjadi incaran akumulasi oleh pelaku pasar bila terjadi koreksi akibat imbas pasar.  BBCA mempunyai portofolio kredit pilihan dan masih optimis akan pertumbuhan kredit diatas 18% untuk 2014.

Saat ini, emiten perbankan swasta big cap premium ini diperdagangkan dengan PER 2013 sebesar 27,45 kali, PBV 3,26 kali dan ROE 30,17 %,”Rekomendasi beli dengan target Rp10.550,”ujarnya.

Saham London Sumatra (LSIP) menjadi pilihan selanjutnya, dengan PE 2013 18 kali, PBV 1,78 kali dan ROE 9,39%. Menurut Yuga, bila terjadi koreksi pascabreak high pada emiten CPO dengan market cap terbesar di sektornya ini, ia merekomendasikan akumulasi, dengan target trading Rp1.670.

Secara teknikal LSIP menarik, dimana tren dua pekan terakhir masih naik ketimbang IHSG yang relatif turun. Hal ini anomali karena beta LSIP negatif dibandingkan IHSG

Yuga juga menjagokan saham Bukit Sentul (BKSL), yang kini diperdangkan dengan PER 2013 3,55 kali, PBV 0,71 kali dan ROE 24,74%. Koreksi di emiten properti residential ini diperkirakan akan terus berlansung hingga memasuki daerah jenuh jual (oversold) di indikator stochastic atau sekitar kisaran Rp187-183. “Rekomendasi beli dengan target trading Rp200,”ucapnya.