Pilih Saham yang Akan Terkoreksi

PinkKorset.com, Jakarta –  Kegagalan IHSG kemarin untuk ditutup di atas level 4.611, memicu aksi ambil untung. Bagaimana pergerakan indeks pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (1/11/2013)?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, kegagalan IHSG untuk close di atas high 4.611, memicu pelaku pasar untuk melepas posisi dan menimbulkan koreksi lanjutan.  Situasi ini diperkirakan akan mengetes level support IHSG berikutnya di 4.480-4.450 yang merupakan price gap yang belum tertutup selama ini.

Dalam kondisi ini, Yuga merekomendasikan investor untuk melirik beberapa big cap dan second liner yang akan lumayan terkoreksi nantinya. “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.450-4.375-4.310 dan resistance:4.650-4.780,”katanya.

Tiga saham pebankan menjadi pilihan Yuga, yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI) dan Bank Pembangunan Daerah (BJTM).

Saham perbankan BUMN big cap BMRI ini menarik, karena koreksi ke price gap bawah di Rp8.250 yang juga merupakan support trading range dua pekan terakhir, dapat dijadikan kesempatan untuk akulmulasi trading jangka pendek. “Rekomendasi beli dengan target Rp8.750,”katanya.

Sedangkan koreksi di saham BBRI yang banyak bergelut di kredit mikro UKM ini diperkirakan akan berakhir di kisaran Rp7.500-7.350 (price gap bawah), sebelum menemui kondisi jenuh jual di indikator stochastic harian. Yuga merekomendasikan akumulasi bila hal itu menjadi kenyataan. “Target trading dapat mencapai Rp8.050,”ucapnya.

Saham perbankan small cap Bank Pembangunan Daerah (BJTM) dinilai gagal mencetak new high lagi dalam pola minor uptrend yang dibentuk dari sebulan lalu. Ini berarti, bila terjadi koreksi pullback ke daerah support channel rekomen akumulasi untuk kontinuasi tren dengan memperhitungkan cutt-loss point. “Akumulasi saham BJTM dengan target Rp400,”ujarnya.

Pilihan terakhir Yuga untuk akhir pekan ini adalah Indahkiat Pulp and Paper (INKP), dengan PER 2013 5,0 kali, PBV 0,41 kali dan ROE 7,69%.

Bila terjadi koreksi untuk meredakan kondisi overbought (jenuh beli) pasca break high sebulan terakhir pada emiten Sinarmas group, yang secara fundamental mengalami perbaikan sejak setahun lalu, Yuga rekomen akumulasi dalam pola minor uptrend yang mulai kembali bergairah ini. “Target trading dapat mencapai Rp1.700,”katanya. [ter]