Prediksi IHSG: Investor Tetap Harus Waspada

PinkKorset.com, Jakarta – Meski mengalami rebound minor, IHSG sebaiknya waspada adanya profit taking lanjutan. Apa saham pilihan Selasa (19/11/2013)?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, rebound di IHSG akibat efek regional dari Dow Jones menembus resistance psikologis semalam sebelumnya, memang terlihat menarik.

Namun, perlu diwaspadai bahwa tidak adanya penguatan signifikan di rupiah dapat menjadi patokan bawah pelaku pasar harus waspada akan terjadinya aksi jual lanjutan oleh asing pada saat reli. “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.235-4.191-4.090 dan resistance 4.450-4.502-4.581,”katanya.

Salah satu pilihan Yuga adalah Adro Energy (ADRO) dengan PE 2013 13 kali, PBV 1,06 kali dan ROE 7,8%. Bila terjadi koreksi akibat aksi jual di resistance di emiten batu bara ekspor ini untuk meredakan keadaan overbought (jenuh beli) di indikator stochastic harian, rekomen akumulasi dalam pola short term minor uptrend dengan target Rp1.240.

Saham Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) juga menjadi pilihan dengan PE 2013 18,18 kali, PBV 6,17 kali dan ROE 33,56%.”Rekomendasi beli dengan target Rp6.550,”ujarnya.

Menurutnya, bila terjadi minor pullback koreksi di emiten menara telekomunikasi TBIG untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought) di indikator stochastic harian pasca rally break high diatas Rp.6.300, investor bisa akumulasi dalam pattern minor uptrend yang cukup kuat ini.

Sementara untuk saham tambang timah BUMN Tambang Timah (TINS), Yuga menilai, Pascakoreksi, emiten ini mulai menahan penurunan lebih lanjut dalam formasi konsolidasi sidways. Ia pun merekomendasikan akumulasi pada test support low end trading range dengan disiplin cutloss agar tidak terseret arus koreksi bawah nantinya.

Saat ini, TINS diperdagangkan dengan PE 2013 42,31 kali, PBV 1,77 kali dan ROE 4,21%,”Rekomendasi beli dengan target Rp1.640,”katanya.
Saham terakhir pilihan hari ini adalah Salim Ivomas Pratama (SIMP) , dengan PER 2013 62,33 kali, PBV 0,88 kali dan ROE 1,45%.
Pasca break high selama lima bulan terakhir, emiten CPO milik Salim grup ini mungkin akan terkonsolidasi sebentar.

Namun, hal ini bisa dijadikan kesempatan untuk entry dalam pola minor uptrend baru yang sedang terbentuk, dengan target atas di Rp910.