Saham Lapis Dua Untuk Akhir Pekan

PinkKorset.com, Jakarta – IHSG pada perdagangan Jumat (25/10/2013) diperkirakan masih akan bergerak sideways. Dalam kondisi market tersebut saham lapis dua biasanya bermain. Apa saham pilihan?

Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital mengatakan, walaupun malam sebelumnya Dow Jones minus, namun IHSG tanpa diduga berhasil rebound dari low intraday dan mempertahankan closing di atas 4.500.

Namun, kurangnya momentum signifkan dalam pergerakan atas maupun bawah menandakan bahwa IHSG masih akan sideways. “IHSG akan bergerak di level support 4.450-4.375-4.310 dan resistance 4.650-4.780,”ujarnya.

Empat saham pilihan Yuga adalah Indofood (INDF), Aneka Tambang (ANTM), Bukit Sentul (BKSL), dan Ciputra Property (CTRP).

INDF menarik karena kenaikan jangka pendek di emiten consumer ini dapat menemui aksi jual di resistance, untuk meredakan kondisi overbought (jenuh beli) di indikator stochastic.

Rekomendasi akumulasi on weakness dengan target Rp7.550, karena trend jangka pendek sudah mulai berubah ke arah uptrend dari kondisi sebelumnya downtrend,”ujarnya.

Untuk ANTM, akuisisi inalum oleh pemerintah tidak memberikan efek positif yang diharapkan pelaku pasar. Bila terjadi koreksi minor di emiten pertambangan emas dan nikel BUMN untuk meredakan overbought di indikator stochastic harian maupun mingguan, Yuga merekomendasikan akumulasi karena tren jangka pendek yang naik dari low Rp.1.450 masih terlihat menarik. “Investor bisa trading dengan target Rp1.630,”ujarnya.

Dua saham properti lainnya adalah Bukit Sentul (BKSL) dan Ciputra Property (CTRP) dengan target trading masing-masing Rp235 dan Rp910 per lembarnya.

Walaupun sempat mengalami kemunduran sementara dalam konsolidasi sepekan yang diperlukan untuk menahan penurunan lebih lanjut, BKSL mengalami fase smart money accumulation yang diindikasi secara teknikal dapat reli ke Rp235 dalam waktu dekat.

Sedangkan CTRP menarik, karena rumor pasar mengenai adanya investor asing yang tertarik untuk membeli perusahaan listed property, yang diharapkan dapat memicu momentum di dalam trading range 3 pekan, yang terjadi antara Rp770-780 untuk keluar dan breakout ke target atas di Rp910.

“Pelaku pasar juga harus memperhatikan level Rp770, bila terjadi pentupan di bawah akan menghapus semua skenario bullish untuk emitten residential milik Ciputra grup ini,”katanya. [ter]