Shinkansen Bikin Ciut Maskapai Jepang Foto: jpopdb

Shinkansen Bikin Ciut Maskapai Jepang

PinkKorset.com, Tokyo –  Beberapa maskapai penerbangan Jepang mulai was-was. Apalagi kalau bukan kehadiran kereta peluru Shinkansen yang makin disukai konsumen.

Maskapai-maskapai Jepang berlomba-lomba untuk rute internasional, sembari memperkuat operasi pada basis lokal. Namun, mereka menghadapi pesaing yang semakin tangguh dan terus berkembang, yakni kereta peluru shinkansen.

Tadao Nishio, pejabat eksekutif Japan Airlines (JAL) yang bertanggung jawab atas pemasaran rute domestik, mengaku terkejut dengan kenyamanan perjalanannya dengan kereta peluru baru-baru ini. “Kereta tampaknya tidak goyang ke samping seperti dulu. Ini adalah masalah,” kata Nishio dengan rasa takut.

Perjalanan shinkansen yang mulus berarti lebih sedikit penumpang untuk JAL.

Layanan Nozomi (Shinkansen tercepat) antara Osaka dan Tokyo, telah meningkat menyusul perluasan Stasiun Shin-Oasaka pada Maret. Dengan peralihan ke kereta yang lebih nyaman, ancaman terhadap penerbangan pun tumbuh.

Kementerian Perhubungan membentuk komite pada 1 November untuk membahas peningkatan jumlah slot pendaratan dan keberangkatan di bandara-bandara Tokyo yang lebih besar.

Salah satu agenda adalah mengubah beberapa slot pendaratan di Haneda (Tokyo International Airport) dari rute domestik ke rute internasional, yang tampaknya bertujuan mengakomodasi penerbangan internasional lebih banyak tanpa ekspansi mahal.

“Tidak ada (moda transportasi) yang akan dikorbankan dalam diskusi kami,” kata Hitoshi Ieda, profesor University of Tokyo yang memimpin panel.

Dengan perluasan jaringan Shinkansen ke sebagian besar wilayah Jepang, termasuk Kyushu, Hokuriku dan Hokkaido, analis menilai bahwa Airport Haneda melayani penerbangan domestik lebih dari yang diperlukan.

Maskapai penerbangan Jepang terus kehilangan pasar akibat Shinkansen beberapa tahun terakhir. Pada 2003, peminat shinkansen yang berhenti di Stasiun Shinagawa di Tokyo, dan pengguna layanan Nozomi meningkat tajam.

Enam dari 10 wisatawan di jalur Tokyo – Hiroshima yang biasanya menggunakan pesawat, kini beralih menggunakan kereta peluru.

Wisatawan diperkirakan memilih Shinkansen jika perjalanan memakan waktu kurang dari tiga jam. Maret kemarin, Tohoku Shinkansen meningkatkan kecepatannya , mengurangi waktu perjalanan antara Tokyo dan Shin- Aomori hanya di bawah tiga jam, yakni dua jam dan 59 menit.

Sementara itu, JAL terpaksa menggunakan pesawat yang lebih kecil pada penerbangan Haneda – Aomori mulai Oktober. Pendapatan dari rute domestik pada tahun fiskal 2012 hanya sekitar 70% dari puncaknya pada tahun fiskal 2006, atau sekitar 200 miliar yen (US$ 1,97 miliar) lebih rendah. Penurunan tersebut diduga karena pemangkasan layanan menyusul kebangkrutan maskapai, serta pesona Shinkansen yang menyedot pelanggan.

Sementara All Nippon Airways (ANA) khawatir penurunan penumpang terjadi untuk layanan ke daerah Hokuriku di pantai Laut Jepang. Maskapai ini menghasilkan dua pertiga pendapatan dari penumpang domestik, dengan 12 layanan yang menghubungkan Haneda dengan Toyoma dan Komatsu.

Sementara itu, Shinkansen akan mewujudkan desain stasiun yang efektif dan efisien, dan mulai melayani Tokyo-Nagoya pada 2027 dan Osaka pada 2045. Saat itu, sudah dapat dipastikan pertempuran transportasi domestik pun makin memanas.