Waspadai Pelambatan Momentum IHSG

PinkKorset.com, Jakarta – Kisaran harga yang semakin sempit dan kegagalan IHSG untuk tutup di atas level tertinggi pekan ini, menunjukkan sinyal perlambatan momentum naik pada perdagangan Kamis (31/10/2013).

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, range harga yang semakin sempit untuk pekan ini (terlihat di grafik mingguan) ketimbang pekan lalu, serta kegagalan IHSG untuk close di atas level tertinggi pekan ini, yakni 4.611, memberikan tanda perlambatan momentum naik.

Kondisi ini menurut Yuga memang selalu terlihat, dimana upaya kenaikan selalu disambut oleh aksi jual. Alhasil, penutupan di bawah low support 4.540 akan merupakan konfirmasi untuk koreksi ke support berikutnya di 4.450,

“IHSG hari ini akan bergerak di support 4.450-4.375-4.310 dan resistance 4.650-4.780,”ujarnya.

Di tengah situasi ini, Yuga merekomendasikan empat saham, yaitu Tambang Timah (TINS), International Nickel (INCO), Panin Bank (PNBN) dan Lippo Cikarang (LPCK).

Emiten tambang timah BUMN TINS menarik, terutama karena koreksi ke support minor trading range, dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi dalam pembentukan kaki bawah untuk menopang minor uptrend dua bulan terakhir yang masih relatif utuh.

Saat ini TINS diperdagangkan dengan PE 2013 30 kali, PBV 1,82 kali dan ROE 6,12%. “Rekomendasi beli dengan target Rp1.660,”katanya.

Sementara itu, meski koreksi saham INCO dikhawatirkan berlanjut hingga harga memasuki daerah oversold atau jenuh jual. Yuga tetap memberi rekomendasi akumulasi karena pola tren jangka pendek masih naik dan medium term sudah berubah dari downtrend ke potensi sideways .

INCO saat ini diperdagangkan dengan PE 2013 28,41 kali, PBV 1,44 kali dan ROE 5,0%,”Rekomendasi dengan target Rp2.600,”ucapnya.

Saham perbankan swasta milik Panin group, Panin Bank (PNBN) menjadi pilihan selanjutnya, dengan PER 2013 7,45 kali, PBV 0,76 kali, ROE 10,17%.

Menurutnya, emiten  small cap ini pascakoreksi selama empat hari berturut turut tidak membentuk low baru lagi. Perlambatan momentum jual ini memberikan tanda bahwa ada potensi mengikuti anak perusahaan grup Panin lainnya seperti PNLF yang sudah lari duluan. “Rekomendasi beli dengan target trading Rp760,”ujarnya.

Saham Lippo Cikarang (LPCK) juga dijagokan, dengan PER 2013 8,0 kali, PBV 3,02 kali dan ROE 37,69%.

Koreksi di emiten properti industri milik grup Lippo ini akan meredakan keadaan jenuh beli di indikator stochastic harian dan menutup price gap bawah di Rp6.050-5.850. “Hal ini dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi dalam pola minor uptrend, dengan target Rp6.700,”katanya. [ter]