2015, SPBG di Jakarta Mencapai 32 Unit [kompas]

2015, SPBG di Jakarta Mencapai 32 Unit

PinkKorset.com, Jakarta – PT PGN (Persero) berencana membangun 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di wilayah Jakarta pada 2015.

Direktur Utama PGN, Hendi P Santoso menjelaskan, hal itu dilakukan guna mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Dengan dibangunnya 16 SPBG tersebut, maka total SPBG milik PGN pada akhir 2015 menjadi 32 unit.

“Penambahan SPBG ini bagian dari upaya mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. Dengan begitu bisa menurunkan beban subsidi dalam APBN,” ucap Hendi di Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Menurutnya, 16 SPBG tersebut akan dibangun di koridor dan depo Transjakarta, mengingat lokasinya yang dekat dengan jaringan pipa milik PGN. Untuk kapasitas volume setiap SPBG, pemerintah akan mengalirkan 8 juta meter kubik per bulan.

Salah satu tujuan pembangunan SPBG adalah untuk mendukung armada Transjakarta, yang secara keseluruhan ditargetkan menggunakan bahan bakar gas (BBG).

“Tahun depan kita dalam fase perencanaan yang serius bersama Pemrov DKI dan BUMD untuk melakukan solusi khusus bagi transjakarta,” tuturnya.

Seperti diketahui, melalui Surat Keputusan Menteri ESDM No.2436/K/15/MEM/2014, PGN dipercaya pemerintah mendistribusikan gas untuk transportasi. Peningkatan infrastruktur gas sangat diperlukan untuk pemerataan penggunaan gas bumi di Indonesia, serta untuk mengurangi beban negara akibat impor BBM.

Saat ini, yang menjadi kendala terbesar adalah pengadaan dan pembebasan tanah dalam pembangunan SPBG, mengingat area yang dicari adalah lahan besar di tengah kota yang dilewati Transjakarta.

Ke depan, pihaknya berharap pemerintah dapat mewajibkan para pemilik SPBU, seperti Pertamina dan swasta untuk menyiapkan dispenser bahan bakar gas tambahan. Selain mengurangi kesulitan mencari lahan untuk membangun SPBG, hal itu juga dapat mempermudah para pengendara mengisi BBG.

“Dengan begitu diharapkan stasiun pengisian SPBG tidak merepotkan kendaraan pribadi karena harus mengantre bersama dengan bus Transjakarta,” katanya.

Adapun dana yang dibutuhkan untuk membangun 16 SPBG mencapai US$32 juta atau sekitar Rp374 miliar.  Dengan perhitungan, 1 SPBG menghabiskan US$2 juta. Anggaran akan diambil dari dana perseroan, serta bekerjasama dengan BUMD DKI dan Pertamina.