PinkKorset.com, Washington – Amerika Serikat berencana menanam modal cukup besar di Afrika .
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat telah berjanji untuk menanam modal sebesar US$14 miliar sekitar Rp164,7 triliun di Afrika.
Lebih dari 90 perusahaan-perusahaan AS dijadwalkan untuk berpartisipasi pada pertemuan tiga hari yang berakhir Rabu 6 Agustus.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Chevron Corp, Citigroup Inc, Ford Motor Co, General Electric Co, Lockheed Martin Corp, Marriott International Inc, Morgan Stanley dan Wal-Mart Stores Inc.
Hal ini diungkapkan dalam pertemuan puncak pertama pemimpin US-Africa Business Forum di Washington, yang dihadiri lebih dari 40 kepala negara Afrika.
KTT ini merupakan salah satu upaya Amerika Serikat dalam meningkatkan hubungan dengan Afrika di tengah-tengah meningkatnya investasi Tiongkok di benua tersebut.
Investasi perusahaan AS antara lain dalam sektor konstruksi, energi bersih, perbankan dan proyek-proyek teknologi informasi di seluruh Afrika.
Seperti janji investasi dalam kemitraan senilai US$5 miliar antara perusahaan keuangan Blackstone dengan Aliko Dangote, pengusaha terkaya Afrika, untuk proyek prasarana di kawasan sub-Sahara.
Selain tambahan investasi untuk prakarasa Obama yang disebut Power Africa sebesar US$12 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan pasokan energi di Afrika dengan kerjasama pemerintah dan investasi swasta.
Bank Dunia akan menanam modal sebesar US$5 miliar untuk Power Africa sementara raksasa industri General Electric sudah bekomitmen US$2 miliar dalam peningkatan prasarana dan akses untuk energi.
Tidak hanya itu. Obama juga menawarkan US$7 miliar lewat Program Berbisnis di Afrika, DBIA, sehingga total komitmen investasi pemerintah dan perusahaan swasta negara di Afrika yang diumumkan, mencapai US$33 miliar.