Antara Kerja Keras dan Kerja Cerdas Foto: ronalvesteffer

Antara Kerja Keras dan Kerja Cerdas

 PinkKorset.com, Jakarta – Kerap terdengar pernyataan bahwa saat ini adalah jamannya kerja cerdas (smart work), bukan lagi kerja keras (hard work). Sebenarnya apa sih bedanya?

Ketika Anda bekerja untuk apa yang Anda yakini, itu bukan kerja keras. Pekerjaan akan terasa berat bila Anda dibebani sebuah kewajiban. Sebaliknya, Anda akan menikmati sebuah pekerjaan, jika melakukannya dengan gairah, yang hanya terjadi ketika Anda akan menyukai pekerjaan tersebut.

Kerja keras memang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan, meski tidak semua kerja dengan model ini berujung pada keberhasilan.

Selama ini banyak orang salah kaprah, mengartikan kerja keras adalah kerja tanpa kenal waktu selama 10 atau 12 jam (work hard). Kerja keras sebenarnya adalah mencoba merampungkan pekerjaan dengan kemampuan tertinggi untuk memberikan kualitas terbaik. Jadi, jika Anda memberikan selalu yang terbaik, maka Anda akan selalu diakui.

Sementara kerja cerdas berarti merampungkan pekerjaan dengan sumber daya minimum, namun dengan level kualitas yang diminta. Kerja model ini dapat dilakukan dengan menggunakan pikiran, kesadaran dan kualitas lain seperti teknik pemecahan masalah, mencari solusi yang lebih efektif daripada yang lain.

Dalam dunia dengan kompetisi tinggi, setiap orang memikirkan masa depan, keberlanjutan. Jadi, jika Anda hanya melakukan satu pekerjaan dengan perhatian sangat besar, maka Anda akan kehilangan hal lain. Orang pun akan melampaui Anda.

Jadi, Anda harus cukup pintar juga berada dalam persaingan.

Harus ada keseimbangan antara kerja keras dan kerja cerdas. Cerdas mengelola prioritas, cerdas menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan, yang berfokus pada karir dan keseimbangan emosional. Sehingga tujuan bisa tercapai.

Sisi yang berbeda

Antara Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Foto: pastortea

Bagaimanapun, kerja cerdas dan kerja keras adalah dua hal berbeda. Seperti dua sisi dalam satu koin, seseorang harus memilih satu sisi mata uang.

Kerja cerdas dinilai lebih baik ketimbang kerja keras karena hemat waktu, hemat energi untuk mencapai sebuah tujuan. Namun, tidak ada yang dapat melakukan kerja cerdas sampai ia tahu berapa banyak kerja keras yang diperlukan untuk mencapainya.

Jika seseorang hanya melakukan kerja cerdas, maka ia hanya akan mencari jalan terpendek untuk mencapai tujuan, yang mungkin menyebabkan salah jalan. Tetapi jika seseorang hanya melakukan kerja keras, ia mungkin kurang berinovasi dalam karyanya. Itulah mengapa keduanya diperlukan seseorang untuk mencapai keuntungan yang berkelanjutan.

Singkatnya, kerja keras adalah apa yang dibutuhkan untuk mencapai posisi yang sangat tinggi. Sementara kerja cerdas, yang  merupakan produk dari kerja keras,  dibutuhkan untuk mengontrol para pekerja keras.

Dalam perumpamaan, dapat dikatakan manajer adalah pekerja cerdas dan karyawan adalah pekerja keras. Seorang pekerja keras dapat menjadi manajer, tapi pekerja cerdas tidak bisa menjadi buruh dengan upah harian.