Ayo, Belajar Disiplin Turunkan Berat Badan! [weightlosshealthandfitness]

Ayo, Belajar Disiplin Turunkan Berat Badan!

PinkKorset.com, Jakarta – Tak perlu sakit-sakitan melakukan sedot lemak atau suntik sana sini untuk menurunkan berat badan. Cukup dengan mendisplinkan pikiran Anda. Bagaimana caranya?

Benarkah menurunkan berat badan bisa dilakukan hanya dengan melakukan kontrol pikiran?

Menurut Dr. Grace Judio-Kahl, pendiri klinik lightHOUSE, Bariatric and Eating Disorder Center Indonesia, kontrol pikiran menjadi penyebab munculnya eating disorder yang berdampak pada obesitas.

Pendekatan inilah yang kemudian ia gunakan dalam lightHOUSE sejak sepuluh tahun yang lalu. Dalam klinik ini, Anda tak hanya berkonsultasi dengan ahli gizi. Tapi juga dengan psikolog yang akan membantu menemukan akar masalah.

“Untuk menangani obesitas, dibutuhkan tim yang termasuk ahli gizi dan psikolog di dalamnya karena salah satu pemicu eating disorder adalah stres yang membuat seseorang lari ke arah makanan,” ujarnya belum lama ini, di Jakarta.

Dr. Grace kemudian menjelaskan jika eating disorder, biasanya hadir akibat rasa lapar mata. Inilah yang membuatnya merasa perlu menyediakan pelatihan di dalam program klinik lightHOUSE miliknya.

“Empat dari sepuluh pasien di klinik kami, mengalami eating disorder karena lapar mata,” ungkapnya.

Seorang pasien yang datang ke klinik ini akan melewati dua tahapan workshop.  Keduanya berisi pembengkalan pengetahuan tentang pola makan yang tepat dan pelatihan untuk mengontrol pikiran dalam memilih makanan tersebut.

Sebelum melakukan workshop, para pasien harus mengisi formulir atau tes kepribadian untuk mengetahui pola makan seperti apa yang sesuai untuknya, baru kemudian dilanjutkan ke tahap berikutnya.

“Pengaturan pola makan di lightHOUSE terstruktur dan menyenangkan. Saat datang, pasien akan mengisi kuosioner yang kita sebut tes kepribadian untuk mengetahui pola makan yang akan disarankan ahli gizi,” ucap Vera H. Napitulu, Program Manager lightHOUSE, pada kesempatan yang sama.

Uniknya, pelatihan untuk mempertajam kontrol diri dan refleks pikiran serta tubuh, dilakukan menggunakan media permainan. Berbagai permainan dibuat secara khusus untuk ‘menginstall ulang’ pikiran guna mengontrol diri dalam memilih makanan yang tepat.

Misalnya saja, permainan memilih makanan yang lebih baik untuk tubuh Anda. Disini, Anda akan dihadapkan pada dua jenis makanan dan harus memilih salah satu diantara keduanya.

Permainan ini melatih refleks berpikir Anda saat harus memilih makanan yang tepat untuk kebutuhan tubuh Anda. tak hanya dilatih dalam bentuk permainan visual, Anda juga akan diajak untuk memilih makanan di dunia nyata.

“Di akhir workshop pertama, pasien akan diajak melakukan real practice di sebuah tempat yang memiliki banyak pilihan makanan,” urai Vera.

Menurut Dr. Grace, hasil pelatihan ini dapat terlihat dalam kurun waktu tiga bulan. Biasanya, pasien berhasil menurunkan berat badan hingga 10% dari bobot tubuhnya. Meski sebenarnya, durasi ini bisa tergantung pada berapa berat badan si pasien.

“Kalau hanya sekitar 50an (kg) dan ingin menurunkan berat hingga lima kg, bisa dalam waktu dua bulan, tapi kalau hampir 150 kg dan ingin turun sampai 70 kg ya tentu tidak segitu waktunya,” tuturnya.

Jika sudah sesuai target, untuk mempertahankannya, Dr. Grace menyarankan pasien tetap melakukan pola makan demikian dan tak kembali ke pola makan lama, menghindari ‘godaan’ makanan dari orang-orang di sekitar dan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan berat badan ideal tersebut.