PinkKorset.com, Paris – Memiliki salah satu produk dari merek mewah Hermes, tampaknya menjadi tren tersendiri di kalangan perempuan. Tak heran, bila laba perusahaan ini melonjak.
Hermes International SCA melaporkan kenaikan laba 6,3% pada semester pertama, seiring laris manisnya produk mewah tersebut. Misalkan saja tas Birkin yang dibanderol US$10 ribu.
Menurut perusahaan yang berbasis di Paris itu, laba usaha sepanjang periode Januari-Juni mencapai 621 juta euro atau sekitar US$818 juta, dari 584 juta euro. Angka ini melampaui estimasi rata-rata sembilan analis Bloomberg, yang memperkirakan 617 juta euro.
Sementara pendapatan tercatat naik 7,9% menjadi 1,91 miliar euro. Demikian dilansir dari Bloomberg, Jumat (29/8/2104).
Meski merek mewah lainnya seperti Gucci dari Kering SA, serta LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA melaporkan penurunan laba menyusul melemahnya permintaan produk mewah di Asia, pundi-pundi Hermes justru melesat.
Hal ini karena adanya kendala pasokan dan tingginya harga produk Hermes, sebagai bagian dari strategi marketing mereka.
“Hermes merupakan merek yang paling defensif di pasar produk mewah: waiting list yang panjang dan upaya yang disengaja untuk membuat permintaan seakan membludak membuat kinerja pertumbuhan dan margin Hermes lebih stabil ketimbang para pesaingnya,” ujar Luca Solca, analis dari Exane BNP Paribas, di London.
