PinkKorset.com, Jakarta – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter dinilai mampu menghemat kas negara hingga ratusan triliun rupiah.
Menurut perhitungan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter dapat menghemat anggaran negara sebesar US$ 14 miliar atau Rp 170,38 triliun.
Anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi JK Luhut Panjaitan mengatakan, tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga BBM bersubsidi.
Pasalnya, pemerintah baru memiliki program pembangunan infrastruktur, memperbaiki pelayanan pendidikan dan kesehatan. Sehingga penghematan yang diperoleh akan dinikmati masyarakat kelas bawah.
“Ada dana US$ 13 miliar-US$ 14 miliar dari penghematan tersebut. Dana itu dapat digunakan untuk memaksimalkan pos belanja stragis seperti infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Menurut Luhut, tim transisi telah final membahas kenaikan harga BBM bersubsidi, Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga telah memutuskan besaran Rp 3.000 per liter pada November 2014.
“Itu sudah diputuskan Pak Jokowi dan Pak JK pada Jumat lalu, mereka menaikkan Rp 3.000 di November,”ujarnya.
